Career
Antara Optimistis dan Pesimistis

30 May 2012

Ketika memulai bisnis, kita sudah harus membuat perhitungan. Konon, jika terlalu optimistis juga tidak baik, tapi juga tidak boleh pesimistis. Nah, berkaitan dengan hal  ini, apa saja yang perlu di perhitungkan? Ambil contoh jika Anda ingin membuat usaha katering.

Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang akurat dan cukup konservatif. Artinya, data-data masuk akal dan valid, sedangkan biayanya tidak Anda kecilkan. Pebisnis pemula sering kali terdorong untuk bisa mengecilkan angka biaya-biaya, karena mereka   optimistis bisa melakukan pemotongan beberapa bujet. Misalnya, dalam bisnis katering, pebisnis pemula menekan soal biaya pengiriman katering atau malah dihapuskan, karena dia merasa mampu untuk mengantarkan sendiri  katering tersebut. Dengan pemikiran, ini masih awal berbisnis. Padahal, biaya pengiriman harusnya tetap dimasukkan, paling tidak dengan asumsi biaya antar bila bisnis berjalan dengan target minimal. 

Lebih baik membuat data dan angka yang masuk akal, sehingga memungkinkan Anda bergerak lebih leluasa daripada angka yang optimistis, tapi justru membuat Anda sulit bergerak nantinya.  Rencana ini juga harus mampu menampung visi bisnis Anda ke depan dan menampung berbagai ketidakpastian usaha di masa depan. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?