Career
Antara Dibohongi Atau Membohongi

24 Nov 2014


Boleh suka atau tidak, penemuan dari studi yang dilakukan Laura Kray menemukan stereotip bahwa wanita 4 kali lebih sering dibohongi oleh lawan pria dan wanita dalam negosiasi.  Selama belasan tahun mengajar, banyak dari murid perempuannya selalu merasa dibohongi oleh rekan laki-laki mereka dalam simulasi negosiasi di kelas. Ingin membuktikan kebenarannya, ia pun mencari tahu tentang pandangan pria dan wanita tentang berbohong dalam bisnis.
   
Dibandingkan pria, wanita lebih sering menghadapi lawan yang sering melontarkan pernyataan rancu, atau informasi yang setengah-setengah. Mereka juga mengaku lebih sering dibohongi habis-habisan. Dan yang lebih mengejutkan, pelakunya bukan hanya pria, tetapi juga wanita! Intinya, wanita ternyata lebih ‘mudah’ memanipulasi sesama wanita.
   
Hal ini bisa terjadi karena adanya dua anggapan tentang wanita. Pertama, wanita dianggap lebih tidak kompeten atau kurang profesional sehingga lawan bicaranya merasa bisa menjatuhkan dia dengan kebohongan. Kedua, wanita dianggap lebih mudah memaafkan atau memaklumi, dan kecil kemungkinannya untuk balik mempermalukan lawannya, atau membalas dendam.

Selain itu, Ami Siamsidar Budiman, konsultan psikologi senior dari Dr. Sarlito & Rekan, juga melihat dari sisi psikologis, bahwa wanita juga memiliki sikap yang cenderung lebih hati-hati untuk melecehkan atau berbohong kepada orang lain. Itu sebabnya, ia akan berpikir dua kali untuk berbohong. “Sesungguhnya kebohongan adalah strategi menyelamatkan diri dari posisi tawar yang lemah. Ini adalah dinamika negosiasi yang tidak sehat dan jarang menghasilkan solusi win-win,” katanya.

PRIMARITA S. SMITA



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?