Tugas di luar kantor sering kali terasa menyenangkan. Tapi, bayangan indah tugas luar kantor ini mungkin langsung buyar, begitu Anda mengetahui akan bepergian bersama bos. Terbayang canggungnya duduk berjam-jam di sebelahnya, terlebih bila sehari-harinya seperti ada jarak antara Anda dengan dirinya. Perjalanan dinas dengan atasan, memang tak bisa disangkal bukan perjalanan yang terbilang santai. Dalam perjalanan bisnis yang dilakukan sendirian saja, sebetulnya Anda hanya memindahkan meja kantor ke tempat lain. Nah, bila bersama atasan, pekerjaan Anda akan jadi lebih kompleks lagi.
Beban tanggung jawab Anda bertambah, karena Anda tak hanya mengurus pekerjaan, tapi juga kenyamanan atasan. Tak jarang, Anda juga seperti tour guide, yang menjadi penunjuk jalan. Meski begitu, Anda jangan berkecil hati, atau menjadikan perjalanan bersama bos sebagai hal yang menyengsarakan hidup Anda.
Tuti Indra dari Iradat Consulting mengatakan, tidak semua orang di kantor Anda bisa traveling bersama bos, hanya seseorang yang memiliki kapabilitas bagus. Secara tidak langsung dengan adanya ajakan untuk pergi, berarti ada semacam kepercayaan dari atasan bahwa Anda bisa menjadi tangan kanannya.
Selain itu, perjalanan ini merupakan kesempatan untuk belajar secara langsung tentang cara atasan Anda melakukan negosiasi, presentasi atau membuat sebuah persetujuan. Dalam perjalanan bisnis ini pun Anda bisa mendiskusikan banyak hal tentang ide atau pemikiran Anda mengenai pekerjaan yang mungkin selama ini sulit dilakukan di kantor, karena keterbatasan waktu atasan Anda. Menurut Tuti, jika bisa menampilkan image positif di hadapan bos, maka kepercayaan bos terhadap Anda pun meningkat. Dengan kepercayaan meningkat, akan berdampak terhadap diri Anda di tempat kerja. Misalnya, Anda menjadi orang yang bisa dipercaya, atau menjadi orang yang terpilih untuk proyek kantor selanjutnya. (f)
