Sex & Relationship
Terkuras Harta dan Perasaan

2 Oct 2013


Sudah setahun berpisah dengan suami namun secara status Anda dan suami belumlah bercerai. Suami seoerti tidak lagi menginginkan Anda. Sejak memutuskan meninggalkan rumah setelah tak tahan dengan sikap suami yang terus berbisnis tanpa hasil sampai memakai uang pribadi Anda. Ditambah ia juga tak lagi mempedulikan anak-anak. Bagimana sebaiknya menyikapinya?

Menurut Irma Makarim, memang tidak semua perkawinan berjalan langgeng. Ada yang berhasil, ada pula yang kandas ditengah jalan. Anda berdua perlu bicara dan mengambil keputusan yang jelas untuk perkawinan anda. Kalau akhirnya pasangan mengambil keputusan berpisah, sebaiknya dilakukan secara hukum  dengan benar, setelah melalui pertimbangan yang matang. Apalagi ini juga menyangkut kehidupan anak yang lahir dalam perkawinan Anda berdua.

Kegagalan suami mengelola keuangan rumah tangga termasuk uang tabungan Anda, tentu sangat mengecewakan, walau memang bisnis ada jatuh bangunnya. Perlu Anda ingat, dengan memberikan uang tabungan, secara tak langsung Anda turut terlibat dalam bisnis ini. Tetapi sikapnya yang tidak lagi mempedulikan Anda dan anak tak layak diterima. Inilah yang perlu ditindak lanjuti.

Apapun keputusan Anda berdua, sebaiknya telah dipikir masak-masak. Hindari memutuskan hal penting dalam keadaan marah, apalagi ini melibatkan perawatan  anak. Dapat dimengerti bila Anda ingin berpisah, walau sikap meninggalkan rumah, kecuali jiwa Anda terancam, sebetulnya bukan langkah bijaksana. Ini hanya membuat posisi Anda jadi serba salah.

Bila Anda berdua menganggap perkawinan ini cukup berharga, mengapa tidak  berusaha mengendalikan diri dan masing-masing memperbaiki diri? Suami perlu diberi pengertian akan tanggung jawabnya pada keluarga. Disini dibutuhkan jiwa besar dan kerendahan hati serta ketulusan untuk mewujudkannya. Tetapi bila suami tak mau menjalankan tanggung jawabnya, berarti kehadiran Anda dan anak tidak berarti baginya.

Suami seperti ini tak layak dipertahankan. Perpisahan atau perceraian sebaiknya dilaksanakan dengan baik dan sah berdasarkan hukum yang ada. Ini akan memudahkan Anda berdua melanjutkan hidup masih-masing. Berpisah tanpa adanya kepastian hanya akan merugikan. Anda bukan saja  bukan saja diliputi kekecewaan dan sakit hati, langkah Anda ke depan juga akan terhambat

Ditambahkan Monty Satiadarma, Anda butuh bantuan konsultan perkawinan dan konsultan hukum. Kondisi terpisah bukan bercerai tetap menyisakan adanya ikatan perkawinan yang terkait dengan masalah hukum. Anda harus menyelesaikan hal ini melalui proses hukum dengan bantuan pakar hukum, setidaknya melalui proses mediasi.

Kemelut perkawinan, apalagi jika sudah berketurunan, akan memengaruhi banyak pihak. Selain Anda sendiri mengalami beban psikologis yang berkepanjangan, anak-anak juga akan mengalami dampak negatif dari konflik  orang tua, dan kondisi ini harus Anda waspadai guna mengantisipasi perkembangan mereka. Untuk itulah Anda membutuhkan bantuan konsultan profesional.

Saya menyarankan Anda mengupayakan bantuan tenaga tenaga profesional sebelum masalahnya menjadi berlarut-larut, dan berkembang ke arah yang lebih negative, terutama bagi kesejahteraan Anda dan anak.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?