Sex & Relationship
Tak Kenal Usia

28 May 2014


Pernah merasa tidak, kita dan pasangan merasa tidak nyambung satu sama lain? Yang mengesalkan, kejadian semacam ini bukannya sekali dua kali, tetapi cenderung sering. Apakah karena relasi kita dengan pasangan masih seumur jagung? Ternyata belum tentu, tuh.

Pada hubungan pernikahan yang berjalan cukup lama pun, hal klasik ini bisa terus berulang. Yang menjebak adalah adanya asumsi bahwa karena hubungan ini sudah berlangsung lama, maka semua akan berjalan dengan baik dan dengan sendirinya. “Sehingga, pasangan yang sudah lama menikah merasa tidak perlu ada usaha besar dari masing-masing pihak untuk menjaga hubungan  ini menjadi lebih baik,” papar psikolog Nessi Purnomo.

Padahal, berapa pun lamanya hubungan kita dengan pasangan, memelihara dan terus menumbuhkan cinta dan saling pengertian harus terus dipupuk. Kita jadi  makin mengenal dan bisa saling menyesuaikan, dan risiko timbulnya kesalahpahaman pun akan minim. Jika mengabaikan proses ini, bukannya tidak mungkin jika kemudian muncul rasa bosan dan menimbulkan pernyataan baru bahwa pasangan tidak bisa mengerti kita, dan ada orang lain yang lebih memahami kita dibanding pasangan.

“Kembali lagi, kita tentu tidak bisa langsung memahami pasangan hanya dengan melihatnya. Perlu terus-menerus berkomunikasi secara intens untuk mengetahui  apakah pasangan mulai berubah. Justru setelah menikah, kesempatan berbicara itu menjadi lebih banyak dibandingkan ketika masih pacaran,” tambah Nessi.

Mulailah dengan saling menyampaikan kebutuhan masing-masing.  Tetapi, jika sepertinya tidak ada perkembangan, pasangan tidak juga mengusahakan hal-hal yang pernah kita ungkapkan dan secara objektif bisa dipertanggungjawabkan, mungkin perlu melihat kembali apakah hubungan ini perlu diteruskan atau tidak.

Agar Tak Kecewa

Tidak semua wanita beruntung memiliki pasangan yang responsif dan langsung tahu apa yang diinginkan oleh sang kekasih. Ada kalanya, mendapat pasangan yang ‘datar’ bisa menjadi tantangan tersendiri. Kita sudah susah payah menurunkan kadar ego untuk menyatakan rasa kangen, eeeh… cuma ditanggapi dengan senyum dan tidak dibalas!

Kembali lagi, jika kita sudah sangat mengenal pasangan, tentu kita sudah tahu reaksi seperti apa yang kita dapat. Boleh saja meminta dia untuk lebih aktif menanggapi pesan-pesan yang diungkapkan. “Tetapi, jika ternyata pasangan mengakui bahwa sikapnya tersebut tidak bisa diubah karena sudah menjadi bagian dari dirinya, kita juga perlu berbesar hati menerima pasangan seutuhnya, termasuk kekurangannya tersebut,” papar Nessi.

Rully Larasati
 



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?