Sex & Relationship
Suamiku Selingkuh dengan Pria

15 Feb 2014


Secara tak sengaja Anda akhirnya mengetahui kalau suami berselingkuh dengan seorang pria. Betapa hancur perasaan mengetahui suami memiliki orientasi seks seperti itu. Padahal, Anda memiliki seorang anak dan perkawinan yang baik-baik saja. Anda bingung menentukan sikap. Suami janji berubah, tapi ia juga mengatakan, dulu sebelum menikah, ia pernah menjalin hubungan dengan pria. Haruskah Anda dan pasangan berkonsultasi ke psikolog?

Konsultan Irma Makarim menjelaskan, berselingkuh dengan sesama jenis  menggambarkan bahwa  suami Anda bukan hanya mempunyai hasrat seksual terhadap lawan jenis, tetapi juga dengan sesama jenis. Walau demikian, tidak berarti ia bisa berselingkuh seenaknya. Ada rambu-rambu perkawinan yang perlu diikuti kalau suami ingin memelihara perkawinannya.

Tidak ada yang pernah siap menghadapi sebuah perselingkuhan dalam perkawinan. Perselingkuhan yang dilakukan suami, apa pun alasannya, jelas tidak bisa dibenarkan. Dengan siapa pun suami Anda melakukannya, lawan jenis atau sesama jenis, perselingkuhan akan meninggalkan rasa sakit hati dan luka. Suami telah melanggar  atau mengkhianati kepercayaan yang Anda berikan kepadanya.

Walau sulit diterima, ini telah terjadi, dan harus dihadapi. Jangan biarkan diri Anda  terperangkap dalam kesedihan berlarut-larut yang akan menghabiskan energi. Tentu Anda harus jujur dalam melihat kesiapan diri sendiri untuk memaafkan perbuatan suami. Bisakah Anda ikhlas? Apakah Anda masih bisa memercayai suami? Sebaliknya, bisakah suami menunjukkan perilaku yang mendukung janjinya atau membuktikan bahwa dirinya  masih layak dipercaya. Bila usaha Anda berdua buntu, Anda  bisa minta bantuan psikolog/penasihat perkawinan. Anda harus yakin, apa pun yang terjadi, kehidupan akan terus berjalan, demikian juga dengan kehidupan Anda.

Sedangkan menurut Psikolog Monty Satiadarma, preferensi seksual individu merupakan hal yang tidak terlalu mudah untuk ditoleransi, demikian pula dalam kajian psikologis. Orientasi seksual adalah hak individu. Namun, yang jadi permasalahan adalah perselingkuhannya. Apa pun orientasi seseorang, ketika ia melakukan perselingkuhan, maka akan menimbulkan rasa terkhianati pada pasangannya.

Tentu ia bisa memperbaiki diri untuk tidak mengulangi tindakan serupa. Tentu pasangan harus memiliki keterbukaan untuk tetap menerimanya, jika hubungan tersebut ingin dipertahankan. Akan tetapi, jika perselingkuhan kembali terjadi, masalahnya bukan pada orientasi seksualnya, melainkan pada tanggung jawab terhadap komitmen pernikahan.

Kondisi yang Anda hadapi relatif kompleks dan cukup panjang untuk dapat dibahas dalam tulisan. Oleh karena itu,  sebaiknya Anda menghubungi psikolog setempat untuk memperoleh penjelasan yang lebih rinci mengenai masalah ini.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?