Irma Makarim menyarankan agar jangan langsung menyalahkan suami. Perbedaan prioritas dan kebiasaan tidak berarti rumah tangga Anda akan membosankan. Pilihan suami untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah setelah bekerja menunjukkan bahwa prioritasnya adalah membangun waktu yang berkualitas dengan keluarga. Ini penting untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis.
Jika berpikir secara jernih, sebetulnya Anda tak perlu merasa khawatir sikap suami akan membatasi pergaulan. Tinggal bagaimana cara Anda menyiasatinya. Cobalah melakukan kompromi untuk mendapatkan solusi yang dapat memenuhi kebutuhan kedua belah pihak.
Monty Setiadarma, psikolog, berpendapat, bahwa perubahan sikap secara radikal, ini menunjukkan adanya masalah psikologis. Akan lebih jelas jika Anda mencari bantuan psikolog untuk menemukan masalahnya secara rinci. Dari hasil konsultasi itu nantinya akan muncul langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki hubungan Anda dan suami. (f)