Sex & Relationship
Suami Kurang Memotivasi

5 Apr 2013



Setelah melahirkan anak kedua beberapa tahun lalu, tubuh pun jadi gemuk. Anda jadi tidak percaya diri, suami juga sepertinya jadi malas berhubungan intim. Saat Anda ingin menurunkan berat badan dan berolahraga di gym, suami malah bilang, buat apa? Seolah tidak mendukung.

Menurut Psikolog Irma Makarim, kelebihan berat badan memang cukup pelik. Tetapi, Anda tidak sendiri. Banyak orang mengalami hal serupa, atau bahkan lebih berat, sukses menjalani progran penurunan berat badan. Umumnya keluhan bukan saja seputar estetika atau kesulitan mendapatkan pakaian berukuran besar, tetapi terutama berkurangnya rasa percaya diri. Komentar dari lingkungan yang bersifat menghakimi, bisa memperberat beban emosional. Anda tak bisa mengubah pandangan orang lain, tetapi Anda bisa mengubah sikap dan kondisi Anda.

Jalan keluar ini berada di tangan Anda, bukan di tangan suami. Dengan atau tanpa dukungan suami Anda harus tetap melakukan yang terbaik bagi diri Anda. Karena, ini juga menyangkut kesehatan tubuh Anda. Tak ada salahnya mendengarkan masukan dari dokter atau orang yang dengan tulus ingin membantu. Tetapi, jangan menaruh banyak perhatian pada komentar negatif dari lingkungan atau sikap suami yang menyakitkan. Perjuangan ini tidak mudah. Karena itu, dari dalam diri Anda mesti benar-benar siap untuk melakukan perubahan.

Sedangkan menurut Psikolog Monty Satiadarma, apa salahnya Anda mau mengikuti klub kebugaran? Bukan cuma untuk menurunkan berat badan, atau sekadar menjada penampilan, namun baik untuk kesehatan. Apa salahnya pasangan Anda menanyakan ‘buat apa?’, bukankah Anda bisa menjawab: agar merasa lebih bugar, guna memperbaiki kondisi kesehatan, dan juga untuk menjaga keseimbangan psiko-fisik.

Bukan alasan yang realistis bagi Anda untuk kurang termotivasi hanya karena ditanyakan seperti itu, lalu Anda menjadi sungkan. Jika Anda sungguh ingin memperbaiki kondisi psiko-fisik, lakukan saja dengan baik, bahkan mungkin dengan bantuan pemandu agar program pembentukan otot menjadi lebih baik, tidak terjadi pemaksaan, dan mengurangi peluang cedera karena kesalahan beban latihan. 

Motivasi Anda harus dibangun dari dalam diri sendiri karena adanya kebutuhan diri. Jika hanya kritik yang bisa membuat motivasi Anda menurun, sesungguhnya memang Anda sendiri tidak terlalu termotivasi untuk melakukan hal tersebut. Jadi, jangan lontarkan kesalahan  pada  orang lain. Lakukanlah sesuatu dengan baik jika hal tersebut memiliki kandungan nilai baik (positif) dan Anda sendiri harus memiliki cukup keyakinan guna melakukan hal tersebut.(f)






 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?