Ketika suami malas terlibat dalam urusan domestik, dan perilakunya semakin kasar, rasanya ingin menyudahi pernikahan. Apakah perceraian menjadi satu-satunya jalan keluar? Menurut psikolog Monty Satiadarma, perceraian adalah langkah terakhir yang terpaksa harus dilakukan apabila pernikahan tidak dapat diselamatkan akibat ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam rumah tangga. Tindakan suami tergolong abusif. Anda perlu memperoleh bantuan profesional terkait masalah hukum. Karena, tindakan abusif melanggar hukum.
Pertimbangan atas diri anak-anak yang membutuhkan figur ayah memang cukup beralasan, tetapi yang mereka butuhkan adalah figur ayah yang baik. Bukan ayah yang abusif, bukan ayah yang dependen (bergantung) pada istrinya secara ekonomi.
Sebelum memutuskan bercerai, Anda harus lebih dulu mengembangkan sikap tegas untuk tidak diperlakukan sebagai objek semata. Anda harus melawan secara bijaksana jika dicemooh. Anda tidak layak mengumpat kembali. Tetapi, bisa dengan mengatakan, misalnya, “Perkataanmu itu bukan perkataan yang layak dilontarkan.”
Ada baiknya Anda menghubungi konsultan perkawinan. Jika sikap suami tidak berubah menjadi lebih dewasa, maka Anda dapat menghentikan hubungan guna keselamatan perkembangan psikologis Anda dan anak-anak. (f)
