Sex & Relationship
Strategi Debat Dengan Pasangan

17 Oct 2011

Bertengkar dengan pasangan kadang sulit dihindari. Bukannya mendapat solusi, malah membuat Anda buang-buang energi dan Anda pun sakit hati. Psikolog Anna S. Ariyani memberikan enam strategi agar ‘perang mulut’ Anda dan pasangan tidak menjadi debat kusir.

Tentukan waktu

Anda dan pasangan adalah orang yang paling tahu waktu yang paling tepat untuk menumpahkan emosi. Pilihannya ada dua. Pertama, menunggu sampai sama-sama tenang. Keuntungan opsi ini, masalah bisa terselesaikan dengan kepala dingin. Kerugiannya, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Kedua, ketika Anda dan pasangan sama-sama sedang marah. Keuntungan memilih opsi ini, Anda bisa langsung bertanya dan mengekspresikan diri. Kerugiannya, “perang mulut” itu bisa menjadi debat kusir karena masing-masing masih emosi.

Ungkapkan Perasaan Anda

Gunakan cara ‘I message’. Ungkapkan dulu apa yang Anda rasakan. Lebih baik katakan, “Kamu tahu nggak? Aku kesepian setiap kamu pulang malam.” Jangan bilang, “Kamu kenapa sih, pulangnya malam terus?” ‘You message’ membuat pria seolah dituding. Hal itu akan membuatnya merasa tidak nyaman. Sebaliknya, dengan ‘I message’, dia akan mengerti bahwa apa yang dia lakukan ternyata berpengaruh pada orang yang dia cintai. Hasilnya, dia lebih berempati.

Tahan Nada Suara

Kalau hati sedang panas, terkadang kita agak kesulitan menahan diri untuk tidak mengeluarkan nada tinggi. Jangan lupa, kalau pasangan melakukan hal tersebut, itu hanyalah ekspresi marah, bukan berarti membenci Anda. Tarik napas dalam-dalam, agar oksigen masuk ke otak sehingga Anda bisa kembali berpikir rasional . Hindari juga kata-kata kasar. Anda mungkin lega ketika mengatakannya. Tapi percayalah, masalah bakal semakin ruwet.

Jangan Mengungkit Kesalahan

Mengingat dan mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan pasangan akan sangat merugikan. Ibarat luka, ketika dibuka, akan makin sakit. Hasilnya, Anda malah memperbesar masalah dan membuat perbincangan jadi tidak bermutu. Itu membuat emosi Anda dan pasangan menjadi makin labil sehingga sulit fokus pada permasalahan saat itu.

Ciptakan Suasana Kondusif

Suasana yang tenang sangat membantu menyelesaikan masalah. Mungkin Anda sedang marah. Tapi daripada tidak menemukan jalan keluar, lebih dulu buatkan pasangan minuman kesukaannya atau sediakan makan malam seperti biasa. Setelah itu, baru boleh perang.

Ungkapkan Fakta

Jangan hanya bicara soal perasaan, tapi ungkapkan fakta. Pasangan akan lebih mendengar hal itu dibanding hanya mengumbar bagaimana perasaan Anda. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?