Sex & Relationship
Stay Innocent

14 Oct 2013


Melakukan perselingkuhan demi membalas dendam terhadap perselingkuhan yang dilakukan oleh suami adalah pilihan yang sangat buruk. Pasalnya, wanita yang menuruti nafsu balas dendam lewat perselingkuhan, selain  diliputi oleh energi negatif, juga menempatkan wanita pada posisi tawar yang rendah.

“Yang tadinya ia berada dalam posisi tidak salah,   justru jadi pihak yang salah. Yang tadinya innocent dan bisa mengajukan berbagai persyaratan pada suami agar bisa berubah menjadi lebih baik, tapi dengan berselingkuh, ia akan berada dalam posisi yang sama buruknya,” papar psikolog Adriana Ginanjar.

Menurut Adriana, istri sebaiknya justru memanfaatkan kesalahan suami untuk memperbaiki kualitas hubungan karena biasanya suami yang menyadari telah berbuat kesalahan besar, memiliki keinginan lebih kuat untuk menjadi suami yang lebih baik. Hal itu ditunjukkan dalam sikap Andre terhadap Riri, bagaimana ia menjadi lebih pengertian dan perhatian.

“Suami yang tadinya tidak terlalu peduli kepada istri, setelah melakukan kesalahan menjadi jauh lebih perhatian dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan lagi. Perlakuan dia kepada anak-anak juga biasanya menjadi jauh lebih baik,” papar Adriana.  Intinya, dia berusaha keras menebus kesalahan dengan menjadi suami dan ayah yang lebih baik daripada sebelum membuat kesalahan.

Yang juga harus menjadi pertimbangan, balas dendam dengan jalan menjalin hubungan instan dengan pria lain saat masih dalam tahap luka juga membuat wanita menjadi ‘asal’ dalam memilih pria. “Wanita jadi tak selektif dalam memilih pria. Siapa saja yang mendekat, asalkan bisa digunakan sebagai alat balas dendam, ya, diterima saja.”

Karena itu, sering terjadi, tindakan balas dendam dengan berselingkuh justru memperkeruh masalah. “Iya kalau yang diajak selingkuh pria lajang. Bagaimana kalau dia juga sudah berkeluarga, ketahuan, dan akhirnya ribut-ribut?”

Adriana Ginanjar menganjurkan memberi waktu pada diri sendiri untuk tidak berlarut-larut dalam kemarahan dan keinginan membalas dendam. Memang tak mudah, tapi  bila ingin memperbaiki hubungan, lebih baik lupakan keinginan balas dendam. Karena, selama pikiran masih diracuni berbagai perasaan negatif, tidak akan bisa melangkah menuju hubungan yang lebih baik.

Kunci Utama: Fokus Dulu pada Diri Sendiri
Memaafkan adalah sebuah aksi yang luhur, yang menempatkan seseorang pada posisi yang tinggi. Menjadi manusia pemaaf berarti menjadi manusia yang berbesar hati, yang mau memaklumi kesalahan orang lain, dan memberi kesempatan kepada yang bersalah untuk memperbaiki kesalahan.

Sayangnya, memaafkan bukan hal yang mudah. Untuk soal sepele saja, seperti pertengkaran akibat salah pengertian antara dua teman wanita yang berbuntut gosip dan caci maki, rasa-rasanya sulit untuk memaafkan, apalagi untuk persoalan besar seperti perselingkuhan.

Lewat penelitian kecil yang dilakukan terhadap pasangan yang berhasil melewati badai perselingkuhan, Adriana menyebutkan, ada beberapa hal yang membantu proses pemulihan luka yang nantinya berakhir pada memaafkan secara tulus, yaitu adanya orang-orang tercinta yang memberi dukungan, menenangkan diri dengan berdoa, melakukan konseling, dan menyadari bahwa suami benar-benar berusaha memperbaiki kesalahan. Hal lain yang perlu dilakukan wanita saat dalam proses memaafkan adalah sebisa mungkin memfokuskan diri pada hal-hal positif lain dalam hidup. Misal, ia seorang wanita karier, cobalah lebih menikmati pekerjaan dan prestasi-prestasi yang dicapai.

Bila ia ibu rumah tangga, jangan ragu untuk menyenangkan diri sendiri dengan melakukan hobi yang sungguh-sungguh ia nikmati dan membuat ia bahagia. Jangan sampai terobsesi dengan kesalahan pasangan dan membiarkan  tiap menit terisi oleh  kesedihan.

“Ibaratnya Anda dalam kondisi yang sangat buruk, seperti pasien yang berada dalam ICU. Jadi, fokuskan dulu diri Anda untuk upaya penyembuhan. Nanti, ketika kondisi emosional sudah bagus, Anda bisa melihat dengan jelas, memiliki perspektif baru,   hingga pada akhirnya bisa secara tulus memaafkan,” papar Adriana.(f)

Baca juga : Agar Bebas dari Godaan Selingkuh

                   Bila Terlanjur Mendua


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?