Sex & Relationship
Sering Merasa Cemburu

29 Jan 2015


Sebelum menikah dengan suami, saya berpacaran dengannya selama setahun. Saat itu, yang selalu jadi masalah buat kami berdua adalah kecemburuan saya yang sangat besar. Sebelum menikah, suami banyak sekali penggemarnya. Banyak wanita yang terpikat kegantengannya dan mengajaknya kenalan lewat telepon atau SMS, mulai dari ajakan sopan hingga pesan-pesan genit yang nakal.
Jujur saja, dulu saya merasa sangat bangga dan beruntung bisa menaklukkan hati pria yang tampan, kaya, dan perhatian pada banyak orang. Ternyata, kelebihannya ini jadi bumerang dalam relasi kami. Apalagi, setelah menikah suami mengelola sendiri perusahaan miliknya, makin banyak saja wanita yang ingin mendekatinya karena ia bergelimang uang.
    Sayangnya, suami bersikap tak setia dan meladeni godaan wanita-wanita itu. Saya tahu ia kerap ‘main perempuan’. Tentu saja saya marah. Ancaman bahwa saya akan menceraikannya jika dia tak berubah, hanya bertahan satu dua bulan.

Menurut psikolog Irma Makarim, dapat dimengerti bila sebagai istrinya, Anda marah dan cemburu. Tetapi, hal ini tak akan menyelesaikan masalah. Ancaman bercerai biasanya malah memperburuk hubungan. Sebaiknya ancaman ini jangan Anda lontarkan, apabila memang tidak berniat untuk berpisah, karena bisa menjadi bumerang.
Saatnya bagi Anda berdua untuk melihat kembali hubungan yang sudah terbina begitu lama dan bertanya pada diri masing-masing, apakah perkawinan ini cukup berharga. Tanggung jawab Anda berdua untuk menyelamatkan perkawinan. Bukan dengan saling menyalahkan, tetapi saling introspeksi.
Tidak heran bila suami tersanjung dengan banyaknya pemuja wanita, tetapi ia juga harus tahu batasan dan tidak membiarkan rumah tangga terganggu. Ia perlu tahu, memberi lampu hijau pada wanita di sekitarnya berarti ia tidak menghargai istrinya. Anda sendiri juga perlu belajar mengendalikan diri, karena kecemburuan Anda bisa makin meracuni perkawinan.

Sedangkan menurut psikolog Monty Satiadarma, sifat pribadi dan karakter seseorang tidak mudah diubah. Kecenderungannya untuk lebih merasa nyaman dipuja orang banyak tidak tergantikan dengan perhatian yang Anda berikan. Kecenderungan untuk memperoleh perhatian besar dari orang lain tidak akan pernah berubah. Apalagi saat ini ia lebih memiliki keberdayaan finansial yang menambah daya pikat bagi orang lain.
      Anda harus siap dan waspada dengan kondisi tersebut. Makin sering Anda menuduh,  makin tak nyaman ia bersama Anda,  makin besar pula peluangnya untuk meninggalkan Anda, karena ia merasa mudah memperoleh pasangan lain. Namun, jika Anda tidak bersikap tegas pun, cukup sulit untuk  mengendalikan sifatnya yang gemar dipuja. Akibatnya, Anda harus cukup bijak untuk menentukan waktu bicara dan menegur penyimpangannya.(f)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?