Sex & Relationship
Perjodohan Bisnis

19 Feb 2013

Siapa bilang perjodohan hanya ada di zaman dahulu, Anda mengalaminya? Orang tua ingin Anda menikah dengan anak pebisnis besar kerabat ayah, demi melancarkan kerja sama bisnis. Anda tak menolak, tapi juga takut akan masa depan Anda. Apa yang harus dilakukan agar bisa tetap berbakti kepada orang tua dan tetap bahagia?

Menurut Irma Makarim, memang banyak alasan di balik sebuah perkawinan, dan perjodohan menjadi salah satu jalan untuk mencapai tujuan itu. Caranya beragam, mulai dari biro jodoh sampai  peran aktif berbagai pihak, seperti orang tua, keluarga dekat, teman baik, bahkan permintaan dari pasangan itu sendiri. 

Jangan terlalu cepat menghakimi atau menolak inisiatif orang tua, sebelum Anda pikirkan dan pertimbangkan baik-baik. Lagi pula, kelanjutan dan kebahagiaan dari perkawinan akan terpulang dari perilaku pasangan itu sendiri.

Orang tua tentu menginginkan kebahagiaan anak, walau punya alasan bisnis di balik perjodohan ini. Tetapi, ini adalah keputusan penting dalam hidup Anda. Andalah yang akan menjalaninya. Karena itu, jangan mengorbankan diri karena takut tidak berbakti,  bila belum siap dan ikhlas.

Sebelum mengambil keputusan penting ini, dan untuk menghindari penyesalan, Anda perlu mengenal calon pasangan dulu. Kumpulkan informasi tentang dirinya, saring secara bijak. Walaupun ini perjodohan, tak ada salahnya menyediakan cukup waktu untuk saling mengenal dan melakukan pendekatan. Dengan demikian, Anda berdua bisa melihat kualitas, perilaku, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ini semua bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menerima atau menolak perjodohan ini.

Sedangkan menurut Monty Satiadarma, jika Anda memang sungguh siap dan ingin berbakti sepenuhnya kepada orang tua, turuti saja semua keinginan mereka. Karena, bukankah memang itu kebahagiaan yang Anda cari? Tetapi, jika Anda kemudian mempertanyakan kebahagiaan di masa depan, tidak seorang pun yang mampu memberikan jaminan, karena letak kebahagiaan itu ada di dalam diri Anda sendiri. Anda bisa merasa bahagia karena menjalankan bakti sesuai keinginan, atau Anda bisa juga akan merasa kurang atau bahkan tidak bahagia, jika Anda melakukan tindakan yang menyangkal diri sendiri.
 
Jika Anda masih merasa ragu menemukan kebahagiaan karena bakti Anda, artinya Anda belum sepenuhnya ingin berbakti. Kalau memang ini masalahnya, tidak ada salahnya juga Anda menangguhkan perjodohan itu, dan meminta kesempatan untuk mempertimbangkan kembali. Boleh jadi orang tua Anda akan keberatan atau mungkin juga marah dengan sikap Anda, dan kondisi ini merupakan risiko yang harus Anda tempuh dalam upaya mencari kebahagiaan. Jangan sekali pun menyalahkan orang tua, jika Anda menuruti kehendak mereka, namun tidak menemukan kebahagiaan. Karena, orang tua Anda juga tidak bisa memberi jaminan kebahagiaan. Andalah yang harus menemukannya. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?