Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan bila kondisi ini memang harus terjadi:
- Untuk anak di bawah usia 5 tahun: ciptakan suasana di rumah tidak panas. Anak di bawah lima tahun dapat merasakan aura dan suasana. Anak juga sangat peka terhadap body language. Tetap ciptakan rasa tenang, tidak kelihatan saling membenci. Ajak anak bicara, misalnya, katakan, “Ayah pergi dulu, ya, tapi Ayah tetap sayang sama Adik. Ayah pindah rumah, tapi Ayah tetap akan datang ke sini jenguk Adik.” Komunikasi seperti inilah yang harus dijaga.
- Untuk anak yang sudah remaja: mereka bisa diajak bicara. Misalnya, ketika melihat orang tuanya bertengkar, komunikasikan bahwa sebenarnya yang dilakukan ayah dan ibunya kurang baik. Maunya tidak seperti itu, tapi saat itu tidak bisa kontrol diri. “Kamu punya sahabat, lalu sahabat membuatmu marah, apa yang kamu lakukan? Ayah dan Ibu lebih dekat dari sahabat. Terkadang ada hal yang bikin kecewa, terkadang tidak bisa menahan emosi,” Rustika mencontohkan. Setelah bicara hal tadi, sampaikan bahwa Anda tidak bisa selalu bersama dengan ayahnya. Tapi, meski berjauhan, ayah dan ibunya akan tetap sayang padanya. Jika anak lebih dari satu, paling baik, sampaikan hal ini satu per satu. Setelah itu, baru dikumpulkan. Dengan demikian, Anda bisa lebih tahu reaksi masing-masing anak.