Sex & Relationship
Meraih Restu

19 Dec 2012


Hubungan Anda dengan pasangan ditentang oleh Ibu karena kekasih ada duda cerai dan sudah memiliki anak? Bagaimana mendekatkan Ibu dengan kekasih? Kekasih mengatakan bahwa ia tidak akan melangkah lebih jauh, jika tidak mendapat restu dari orang tua Anda. Apa yang dapat Anda lakukan?

Menurut Psikolog Irma Makarim, tiap ibu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Ketidaksetujuan ibu Anda semata-mata  untuk melindungi Anda. Tak dapat dipungkiri, menikah dengan duda yang membawa anak berbeda dengan pria lajang. Tetapi, bukan berarti Anda dan kekasih tak dapat membentuk hubungan yang langgeng. Semua tak terlepas dari kesiapan Anda berdua, dan bagaimana usaha Anda mendapat restu Ibu.

Perlu Anda pahami bahwa mantan istri kekasih Anda mempunyai hak yang sama dengan suami dalam pengasuhan anak mereka. Anda harus menerima bahwa perceraian ini terjadi antara suami dan mantan istrinya, bukan dengan anaknya. Bisakah Anda menerima kondisi ini?

Mengenai anak kekasih, juga perlu perhatian khusus. Anak balita yang baru dipisahkan dari salah satu orang tuanya akan menuntut perhatian berlebihan. Ada kemungkinan  si kecil juga merasa terancam dengan kedekatan Anda dengan ayahnya. Biasanya ia akan  menunjukkan reaksi negatif. Anak dalam kondisi ini  ingin dipahami dan diterima. Anda harus menerimanya dengan penuh kesabaran dan ketulusan.

Apabila merasa siap dengan konsekuensi ini, maka Anda perlu memperjuangkan hubungan ini di hadapan ibu Anda. Apalagi kekasih tak mau meneruskan hubungan, bila tidak mendapatkan restu beliau. Ungkapkan kepada Ibu bahwa Anda mengerti sepenuhnya risiko yang akan Anda hadapi.

Perlihatkan kepada Ibu bahwa Anda cukup mandiri untuk bisa menerima apa pun kondisi yang akan dihadapi. Bila Anda bisa memperlihatkan kemandirian dan kekasih bisa menunjukkan kesungguhannya, mungkin perlahan-lahan Ibu bisa mengurangi sikap proteksinya dan mulai menerima hubungan  Anda berdua. 

Menurut Psikolog Monty Satiadarma, mendekatkan hubungan antarindividu harus dilakukan melalui komunikasi. Keengganan untuk berkomunikasi satu sama lain akan mempersulit proses interaksi. Namun, letak permasalahan yang Anda hadapi adalah kesiapan Anda sendiri dalam mengambil keputusan. Sikap kekasih Anda cukup tegas bahwa ia keberatan melanjutkan hubungan tanpa restu orang tua, dan Anda tidak bisa memaksakan sikap ibu Anda yang menentang rencana Anda.

Andalah yang harus melakukan pendekatan kepada beliau  untuk merestui hubungan tersebut, dan Anda harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi sesudahnya. Anda harus memiliki keberanian untuk mempertanggungjawabkan keputusan Anda di hadapan beliau sekiranya kelak nanti mendapati kesalahan. Jika Anda sendiri tidak memiliki kesiapan, sebaiknya Anda tidak menuruti gejolak emosional Anda.

Kekasih Anda pun perlu memiliki sikap yang lebih tegas dengan kelangsungan hubungan ini.  Jika ia juga bersikap ragu-ragu dan menyerahkan segala sesuatunya ke tangan Anda, ia memang belum cukup matang dalam menghadapi calon mertua, dan kondisi ini mungkin akan menjadi sentra masalah di kemudian hari.

Ia harus mampu menghadapi masalah interaksi dengan kedewasaan dan tidak menyerahkan seluruh tanggung jawab ke tangan Anda. Jika ia sendiri terlalu pasif untuk melakukan pendekatan, mungkin niat baiknya perlu dipertanyakan. Anda tidak bisa meyakini niat baik seseorang tanpa membuktikan adanya upaya baik dari dirinya. Pertimbangkanlah hal tersebut.(f)
 






 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?