Sex & Relationship
Menunda pernikahan

24 Sep 2012


Sudah dua kali rencana pernikahan Anda dan kekasih tertunda. Alasannya, dana yang seharusnya dipakai untuk akad nikah, kerap digunakan kekasih untuk membantu saudara-saudaranya. Akhirnya, kekasih selalu meminta waktu ekstra untuk mengumpulkan uang kembali. Anda merasa kekasih kurang serius menata rencana ke depan. Orang tua Anda sampai ragu pada kekasih karena penundaan menikah ini. Walaupun Anda mencintai kekasih, tetapi, jika digantung terus, Anda pun juga tidak akan tahan.

Menurut Konsultan Monty Satiadarma, belum tentu kekasih kurang serius menata masa depan, tetapi jelas pernikahan dengan Anda bukan hal utama baginya. Untuknya, masalah keluarganya lebih utama. Sulit untuk mempertimbangkan seberapa mendesak kebutuhan saudara-saudaranya. Akan tetapi, kondisi tersebut menunjukkan bahwa kekasih Anda cenderung ingin memperoleh pengakuan dari pihak keluarga. Boleh jadi ia memang menghadapi kondisi yang amat mendesak. Akan tetapi, ada kemungkinan tindakannya dilandasi oleh keinginan untuk  tampil lebih superior di hadapan anggota keluarganya.

Benarlah sikap Anda bahwa betapapun Anda mencintainya, jika ia terus menggantung dan menunda keputusan yang sudah disepakati bersama, sebaiknya Anda mencari alternatif lain. Kemungkinan yang masih dapat dipertimbangkan adalah memberikan kesempatan ketiga sebagai kesempatan terakhir untuk bersepakat hidup bersama. Jika kemudian tertangguhkan lagi, mungkin saja memang Anda tidak berjodoh dengannya.

Kalaupun cinta itu dipaksakan, kelak Anda akan menghadapi kekecewaan ketika menjumpai bahwa dalam perjalanan hidup bersama, ia tidak menempatkan diri Anda sebagai yang utama, melainkan  mengutamakan orang lain guna memperoleh kesan superioritas.

Menurut Konsultan Irma Makarim, kenyataan bahwa sampai dua kali akad nikah Anda berdua harus ditunda, memberikan gambaran bahwa persiapan dalam hal keuangan Anda berdua memang belum cukup memadai. Mungkin bukan maksud kekasih untuk menggantung harapan Anda. Tetapi, kenyataannya sampai saat ini kekasih Anda masih harus bertanggung jawab terhadap keluarganya sendiri.

Dengan keterbatasan yang ada, mungkin masih terlalu sulit baginya untuk juga mendirikan sebuah rumah tangga. Apalagi Anda berharap kekasiih harus menanggung semua atau sebagian besar beban keuangan untuk menikah. Kalau kondisi keuangannya memang belum siap, tentu kurang bijaksana bila Anda dan keluarga memaksakan sebuah pernikahan. Kecuali, bila pihak Anda juga siap untuk berpartisipasi aktif dan membantu menyediakan apa yang dibutuhkan.

Tetapi, harus dipikirkan kondisi jangka panjang, bagaimana caranya mengelola rumah tangga baru ini dengan keterbatasan yang ada. Memang tidak nyaman membicarakan soal uang. Tetapi, kenyataannya ini akan menyentuh seluruh kehidupan Anda. Lebih bijaksana bila Anda membicarakan dan membuat rencana bagaimana mendukung rumah tangga ini, jauh sebelum menikah.(f)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?