Sex & Relationship
Menikah Dengan Sahabat

30 Sep 2011

Menikah dengan sahabat memang memiliki beberapa keuntungan, seperti sudah tahu sifat masing-masing, tidak perlu jaim, dan lain sebagainya. Namun pernikahan bukan sekadar relationship. Pernikahan juga melibatkan hak, tanggung jawab moral, serta materi.

Agar pernikahan Anda dengan sahabat berjalan mulus, sebaiknya perhatikan beberapa faktor berikut.

• Respek
Tidak masalah Anda tetap saling jitak-jitakan atau ber-lu-gue dengan suami. Namun, bila Anda serius untuk menikah dengan sahabat, sikap respek terhadap satu sama lain merupakan hal wajib. Sebenarnya tanpa Anda dan suami sadari, rasa respek satu sama lain sudah ada, sebab salah satu syarat langgengnya persahabatan adalah adanya rasa respek. Karena itu peliharalah sikap respek terhadap satu sama lain.

• Kepercayaan
Karena berawal dari sahabat, semua rahasia dan akal bulusnya kemungkinan besar sudah Anda ketahui. Mungkin sebelum menikah Anda tertawa melihatnya menyusun strategi agar kekasih dan selingkuhannya tidak bertemu. Namun setelah menikah, tidak dapat dipungkiri Anda jadi kebat-kebit. Karena itu sangat dibutuhkan rasa saling percaya agar pernikahan Anda berjalan mulus.

• Gairah
Menikah bukan sekadar hidup serumah, tapi juga satu tempat tidur. Tentunya sulit membayangkan harus bercinta dengan sahabat yang sebelumnya merupakan teman jitak-jitakan Anda. Seperti halnya respek, dalam persahabatan juga terdapat rasa sayang. Namun, apakah rasa sayang itu bisa bertransformasi menjadi ketertarikan seksual? Hal ini tidak bisa diabaikan jika Anda ingin pernikahan dengan sahabat berjalan mulus

• Rela Berubah
Salah satu keuntungan menikah dengan sahabat adalah Anda tak perlu menjadi orang lain di hadapannya. Begitu pun sebaliknya, sebab selama ini Anda dan dia sudah merasa nyaman dengan keadaan masing-masing. Tapi bukan berarti perubahan tidak diperlukan sama sekali. Persahabatan dan pernikahan jelas berbeda. Dalam pernikahan ada tanggung jawab tertentu yang harus dipikul. Bukan hanya sebagai suami atau istri, namun juga sebagai orang tua, menantu, serta sebagai warga masyarakat. Karena itu, Anda harus tetap membuka diri terhadap setiap tuntutan perubahan yang positif. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?