Sex & Relationship
Mengaku = Menikam Diri Sendiri?

2 May 2012

Tak bisa dipungkiri, ujung dari tindakan selingkuh hati adalah menyakiti pasangan.
Saat rasa bersalah menggelayut di hati, sering kali hati menghakimi diri sendiri.
Bila Anda di posisi ini dan ingin kembali menempatkan pasangan di posisi tertinggi
di hati, jangan bertindak gegabah. Jika Anda hanya sebatas mengagumi atau berfantasi dengan selebritas, sah-sah saja membicarakannya dengan pasangan. Perasaan ‘jauh’ dan tak berhubungan langsung dengan orang yang dimaksud, lebih menimbulkan rasa aman bagi pasangan. Namun, jika objeknya adalah orang yang dekat dengan lingkungan Anda, berhati-hatilah mengutarakannya.
 
Menurut hasil survei, 71% wanita dan 77% pria akan membicarakannya secara terbuka
dengan pasangan, jika pasangan mengaku telah berselingkuh hati. Namun, benarkah ini adalah cara yang bijaksana dan tidak akan menimbulkan masalah baru?

“Lebih baik berjuang sendiri dulu. Cinta bisa bertahan karena dimanjakan. Jadi,
jangan memanjakan perasaan kita kepada orang yang bukan pasangan kita. Mulailah untuk tidak menghubungi orang tersebut, jangan melihat isi linimasanya, atau apa pun yang membuat hati Anda rindu kepadanya. Kembali pada komitmen Anda dengan pasangan,” ungkapnya.

Tak bisa dielakkan, membicarakannya secara terbuka dengan pasangan malah akan
menambah masalah baru. Selingkuh hati itu seperti musuh dalam selimut. Ia menikam
dari belakang. Niat Anda untuk keluar dari jerat selingkuh hati, malah bisa berujung
pada hancurnya hubungan Anda dengan pasangan. Apalagi, jika Anda sudah berada pada tahap mencintai orang lain.

“Bahayanya tidak akan langsung kita sadari, tetapi selingkuh hati sama buruknya
dengan selingkuh fisik. Dampak yang paling gawat adalah bisa menghancurkan hubungan itu sendiri. Pria atau wanita mana yang bisa menerima pasangannya menyimpan orang lain di hati? Dan, jika sudah bicara soal hati, pasti akan berpengaruh pada performa seksual. Banyak kasus yang saya tangani menunjukkan bahwa kejengkelan yang dipendam pria terhadap pasangan wanitanya  membuat pria menjadi susah ereksi (impotensi parsial). Begitu pula wanita. Ia jadi tidak bisa berhubungan seksual dengan suaminya. Kalau sudah begini, kehancuran hubungan pun tinggal menunggu waktu,” tegas  Zoya.

Lampu kuning untuk para pria. Sebab, hanya 79% wanita yang bersedia memaafkan
pasangan yang berselingkuh hati. Wanita bisa menerima, tetapi sulit memaafkan.
Menurut Zoya, hal ini disebabkan karena wanita memiliki perasaan yang tidak ingin
diduakan, tidak ingin disamakan, dan tidak ingin dibandingkan. Jadi, bila sang pria
berselingkuh hati, wanita menganggap pria telah mengkhianati hatinya.

Lain halnya dengan pria, 83% dari kaum adam ini  mengaku bersedia memaafkan
pasangannya. Tapi, tak berarti wanita bisa bersikap seenaknya. Wanita juga perlu
hati-hati karena tidak sedikit pula pria yang sulit menerima, sekaligus sulit
memaafkan. Lalu, jika Anda sudah telanjur bicara terbuka dan ternyata pasangan tidak bisa menerima, tindakan yang harus diambil adalah memberi ruang kepada pasangan untuk menenangkan diri. “Daripada perkataan negatif muncul, lebih baik diam dan memberi waktu bagi pasangan untuk mendinginkan hatinya. Jangan pernah mengambil keputusan saat Anda marah,” sarannya.

Trifosa Dewi



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?