Sex & Relationship
Mencintai Sahabat

3 Sep 2012


Setelah tiga tahun menjalin cinta dengan kekasih, Anda baru menyadari bahwa ternyata Anda memendam perasaan terhadap seorang sahabat pria. Hubungan Anda bertiga memang akrab sejak di kantor lama. Sahabat Anda yang sulit menemukan pasangan, sering kali ikut dalam acara kencan Anda dengan kekasih. Berulang Anda mencoba menjodohkan sang sahabat dengan beberapa teman, tetapi selalu gagal. Namun, saat ia berhasil mendapat kekasih, Anda justru merasa kehilangan dan cemburu. Anda sebal mendengar sang sahabat yang sepertinya sangat bahagia,  sementara hubungan Anda dan kekasih berjalan datar. Apakah hubungan Anda dengan kekasih masih bisa dilanjutkan, sementara hati Anda pedih setiap melihat sang 'sahabat'?

Menurut Konsultan Irma Makarim, saat penuh kebingungan, sebaiknya Anda tidak mengambil keputusan penting, atau mengatakan sesuatu yang akan Anda sesali. Sebuah persahabatan harus didasari ketulusan, dan ini berarti Anda seharusnya ikut berbahagia ketika sahabat menemukan kebahagiaannya. 

Perasaan kehilangan adalah hal lumrah dan belum tentu menandakan cinta. Apa yang Anda hadapi merupakan pelajaran berharga bahwa Anda tak bisa menggantungkan kebahagiaan di tangan siapa pun. Mengenai hubungan dengan kekasih Anda, coba pikirkan kembali apakah benar rasa cinta Anda kepadanya sudah luntur? Atau, jangan-jangan Anda hanya terjebak dalam rutinitas yang membuat hubungan Anda terasa hambar.

Sebaiknya, jangan membandingkan apa yang Anda miliki dengan kisah cinta orang lain. Setiap hubungan kasih memiliki pasang surut dan masalahnya sendiri. Apa yang terlihat sebagai sebuah kebahagiaan, belum tentu bebas dari persoalan. Bahagia atau tidaknya Anda tergantung pada bagaimana cara Anda memelihara hubungan.  Sejauh ini usaha apa saja yang telah Anda lakukan untuk membangkitkan kembali romantisisme bersama kekasih?

Bila Anda merasa hubungan dengan kekasih cukup berharga untuk diteruskan, Anda harus berusaha memelihara hubungan itu. Bila Anda bersikukuh berpisah, ungkapkan perasaan Anda sejujurnya dan bersiap menerima semua risiko akibat tindakan tersebut.

Sedangkan, menurut Konsultan Monty Satiadarma, kehidupan penuh pilihan. Adakalanya pilihan yang sudah diambil sulit ditarik kembali. Sesungguhnya pilihan Anda untuk bersama kekasih tidak keliru. Hanya, Anda memang perlu berusaha lebih meningkatkan kualitas hubungan interpersonal. Kalau tiba-tiba Anda lebih mencintai 'sahabat', perasaan itu bisa jadi dipicu oleh hubungan Anda dan kekasih yang cenderung datar. Anda membandingkan hubungan Anda dengan hubungan sang pria  (dengan kekasihnya) yang penuh romantisisme. Sehingga, muncul perasaan bahwa kondisi Anda akan membaik seandainya Anda bersama 'sahabat'. Padahal, belum tentu demikian. Kalau Anda bersamanya, mungkin saja hubungan Anda menjadi datar juga. 

Romantisisme atau kejenuhan yang dialami dalam sebuah hubungan, tidak terjadi akibat satu orang saja, melainkan hasil interaksi kedua individu yang menjalani. Bila Anda dan kekasih berusaha meningkatkan aktivitas bersama, bukan tak mungkin nilai romantisisme itu akan timbul.

Sekian lama mengenal kekasih tentu Anda juga mengenal kesukaan dan kebiasaannya. Dampingilah kekasih saat ia menikmati hobinya. Perbanyak waktu berdua, biasakan berbagi cerita tentang kegiatan Anda sehari-hari. Hindari hal-hal yang sifatnya rutin. Lakukan sesuatu untuk memperbarui suasana. Bila perlu, jelajahi tempat yang belum pernah dikunjungi berdua. Buat hubungan lebih variatif. Dengan begitu, Anda tak lagi membandingkan hubungan yang Anda miliki dengan hubungan yang tengah dijalani oleh orang lain.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?