Sex & Relationship
Mari Bicara Uang

26 May 2012



Masih ingatkah Anda saat masih berpacaran dengan suami? Misalnya, jika pergi berkencan dia yang membayar nonton dan Anda membayar makan.  Dan mungkin sampai sekarang pun, Anda berdua tetap menerapkan keuangan masing-masing.  Bahkan Anda tidak pernah menanyakan gaji suami?

Begitu pula sebaliknya, suami tidak tahu gaji Anda. Akhir-akhir ini Anda merasa kami perlu untuk membahas keuangan bersama karena Anda hendak membeli rumah. Bagaimana sebaiknya Anda membuka masalah ini kepada suami?

Menurut Konsultan Monty Satiadarma, kondisi hidup berubah dari waktu ke waktu. Perubahan hidup membutuhkan penyesuaian diri.  Memang benar, individu mampu mempertahankan prinsip hidup, namun hal ini harus juga disertai dengan fleksibilitas sikap, agar senantiasa mampu beradaptasi. Privasi individu tentu dapat dipertahankan guna memberi ruang pada masing-masing pihak.

Akan tetapi, kebiasaan saling berbagi tetap perlu dilakukan. Karena, sebuah perkawinan adalah bentuk kebersamaan dalam  menghadapi, mengantisipasi, dan menyiasati tantangan kehidupan.

"Tidak ada salahnya Anda membicarakan bersama suami mengenai rencana masa depan bersama. Membeli rumah, dan tentunya membeli properti seperti itu tidak dilakukan sepihak, melainkan atas kesepakatan bersama dan atas tanggungan bersama pula.
Anda dan suami perlu menentukan sasaran rumah mana atau rumah seperti apa yang diidamkan bersama dan berapa nilainya. Katakanlah senilai X. Jika kemudian Anda dan suami membagi tanggungan bersama 50-50, tinggal tentukan berapa masing-masing  menanggung, dan senilai itulah yang Anda dan suami sepakati. Selebihnya masih tetap menjadi privasi masing-masing pihak. Namun, jika misalnya Anda hanya mampu berbagi 30%-nya, maka senilai itu pula yang bisa Anda kemukakan kepada suami. Namun, jika  kemudian Anda berharap  ingin terbuka sepenuhnya, maka cara membicarakannya akan jadi berbeda lagi,", jelas Monty.

Sedangkan menurut Konsultan Irma Makarim, banyak pasangan merasa enggan membicarakan masalah uang karena merasa tabu, bahkan gensi. Padahal,  kita semua tahu bahwa uang memengaruhi aktivitas sehari-hari, termasuk hubungan antarmanusia. Lupakan gengsi, karena kehidupan sebelum dan sesudah menikah memang berubah. Anda akan banyak berbagi dalam menjalankan rumah  tangga. Jadi, penting bagi Anda berdua untuk duduk bersama dan membicarakan pengelolaan keuangan rumah tangga. Kini Anda berdua sama-sama bertanggung jawab atas kesejahteraan rumah tangga, termasuk masalah keuangan.

Selama ini Anda sudah mengetahui berapa banyak uang yang dibutuhan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Kini Anda berdua perlu mengetahui berapa banyak yang dibutuhkan rumah tangga agar dapat berjalan dengan baik. Di sini tentu dibutuhkan komunikasi yang terbuka.

"Anda berdua mungkin perlu membuat anggaran kebutuhan rumah tangga, termasuk rencana mencicil rumah. Untuk  pengelolaan rumah tangga, membayar tagihan listrik, air, asuransi, atau rencana mencicil rumah,  Anda berdua bisa membuka rekening bersama yang diambil dari sebagian gaji untuk membayar keperluan rumah tangga.  Anda berdua juga bisa tetap mempertahankan rekening pribadi untuk  mengatur kebutuhan dan pengeluaran pribadi masing-masing. Dengan adanya keterbukaan dan kerja sama yang baik, Anda berdua akan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga,", ujar Irma. (DAR)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?