Sex & Relationship
Ketahuan Main Mata

3 Nov 2014


Belakangan saya akrab kembali dengan mantan kekasih. Kami saling bercerita banyak hal, dari nostalgia sampai perkawinan kami. Saya tidak merahasiakannya kepada suami. Semula suami seperti tidak keberatan, tapi suatu saat ketika suami mendengar saya bercakap-cakap dengan mantan kekasih di telepon, ia marah dan memberondong saya dengan berbagai pertanyaan. Salahkah saya berteman dengan mantan kekasih?
Cathy - Jakarta

Menurut psikologi Irma Makarim, tidak ada yang salah Anda bersahabat dengan siapa pun, termasuk mantan kekasih. Tetapi, Anda juga harus yakin bahwa Anda dapat menjaga diri agar persahabatan Anda tidak menimbulkan masalah pada keluarga Anda nantinya. Keterbukaan antara suami dan Anda semestinya dapat mencegah masalah. Namun, siapa yang tahu kalau setelah beberapa lama persahabatan itu terjalin, hati Anda mulai tergoda dan larut dalam hubungan itu.
    Mungkin Anda tidak menyadari sikap Anda, tapi suamilah yang menangkap gejala itu, sehingga ia merasa kecewa, cemas, bahkan terluka. Jika memang  menyesal atas sikap Anda kepada suami dan ingin memulihkan hubungan, Anda harus membangun kembali rasa percaya di antara Anda berdua.
    Anda boleh saja membela diri bahwa selama ini tidak memiliki niat untuk selingkuh, dan hubungan yang Anda jalin dengan mantan kekasih murni  persahabatan biasa. Tapi, semua akan lebih meyakinkan jika Anda membuktikannya dengan menunjukkan sikap yang jelas. Hargai perasaan suami demi memelihara kedamaian keluarga Anda.
Buatlah batasan yang jelas dengan mantan kekasih. Tak perlu juga terlalu sering berhubungan, baik langsung maupun lewat telepon. Batasi hanya untuk urusan yang penting.  Ajaklah suami saat bertemu dengan mantan kekasih agar suami dapat melihat sendiri seperti apa persahabatan Anda dengan mantan kekasih. Anda harus bisa menilai, apa yang berharga untuk dipertahankan.

Sedangkan menurut psikolog Monty Satiadarma, cemburu adalah hal yang wajar terjadi, demikian juga dengan rasa cemas karena takut kehilangan seseorang yang dicintai. Rasanya Anda pun akan bersikap sama, jika berada dalam posisi suami.
    Sesekali bernostalgia memang tidak ada salahnya, tetapi janganlah Anda terpaku pada masa lalu. Hiduplah di masa kini, dan persiapkan diri untuk menghadapi masa depan. Anda perlu waspada jika itu membuat perasaan Anda terlalu larut, sehingga tidak dapat melihat batas antara masa lalu dan masa kini.
    Jangan biarkan perasaan Anda larut dalam nostalgia dengan mantan kekasih, karena jika ini dilanjutkan, besar kemungkinan apa yang dicemaskan oleh suami Anda akan menjadi kenyataan. Hentikan segala percakapan yang melibatkan hubungan emosional. Batasi juga frekuensi dan lama percakapan Anda dengan mantan kekasih. Jika Anda takut sulit mengendalikan diri, cegah dengan tidak menelepon kekasih secara sembunyi-sembunyi. Dengan bercakap-cakap di dekat suami, ia akan bisa menilai seperti apa hubungan Anda, dan meredam rasa cemburu. 
    Tidak salah berteman dengan siapa saja, tetapi Anda perlu ingat, terkadang seseorang sulit mengendalikan dorongan emosi untuk membina hubungan lebih dalam. Meski hubungan kasih antara Anda dan mantan kekasih telah lama berlalu, kenangan manis yang tergali dapat membangkitkan kembali emosi yang mungkin akan sulit Anda antisipasi.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?