Sex & Relationship
Kekasih Temperamental

30 Sep 2012

Anda sudah berusaha memahami karakter temperamental kekasih. Wataknya keras, kemauannya selalu harus dituruti. Kekasih Anda adalah anak satu-satunya. Bahkan, jika sedang menghadapi masalah dengannya, ibunya akan menelepon Anda agar mau berdamai dengan putranya. Anda selalu luluh dan mengalah. Namun, belakangan, watak kerasnya makin terlihat. Ia memarahi Anda di depan umum karena terlalu lamban saat makan bersamanya. Ia memang meminta maaf, namun, beberapa kali terulang lagi. Anda jadi ragu dengan masa depan Anda bersamanya. Mungkinkah sikap kekasih Anda melunak bila sudah menjadi suami kelak? Apa yang harus Anda lakukan agar ia menyadari dampak sifat kerasnya? 

Menurut konsultan Monty Satiadarma, kesabaran Anda mirip dengan kesabaran ibu kekasih Anda. Hal inilah yang menjadi daya pikat Anda di mata kekasih. Kondisi ini dalam dunia psikologi dikenal sebagai transference, yaitu ketika seseorang memindahkan pengalaman emosional di masa lampau ke pengalaman emosional saat ini. 

Kekasih Anda memindahkan pola interaksi dengan ibunya ke dalam pola interaksi dengan diri Anda. Ia memindahkan kemanjaannya pada ibunya, dan mengalihkan sikap manjanya kepada Anda. Jangan biarkan sikapnya ini berlarut-larut, supaya Anda tidak membantu perpindahan kelekatan emosional yang tadinya kekasih Anda miliki dengan ibunya, kepada Anda.
 
Kondisi ini akan terus berlangsung, dan sikapnya terhadap Anda bisa jadi makin keras bila Anda tak mengubah sikap.  Perlu Anda sadari bahwa tidak hanya ibu kekasih Anda yang tak berdaya, Anda pun sedang dibuat tidak berdaya menghadapinya. Anda bahkan membiarkan kekasih Anda mengulangi perbuatannya. Ia membentak Anda di muka umum beberapa kali. Kekasih tidak pernah belajar berlaku santun. Ia belajar bermanja-manja pada ibunya, dan kini ia menikmati kemanjaan yang Anda berikan. 

Jangan  terlalu berharap dia akan berubah di kemudian hari, bila Anda sendiri tidak mengubah sikap Anda. Anda tidak perlu menoleransi sikapnya yang kurang layak. Karena, bisa jadi sikapnya justru menjadi makin keras. Toh, selama ini kekasih menganggap sikapnya dapat Anda terima. Pertimbangkan keinginan Anda dalam mencari pendamping hidup yang lebih sesuai harapan Anda.

Menurut konsultan Irma Makarim, Anda sebagai pihak yang dirugikan harus dapat melihat permasalahan ini secara rasional. Jangan kelabui diri sendiri. Kekasih begitu mudah merajuk, ketika keinginannya tak dipenuhi. Bisa jadi ia akan melakukan hal itu terus-menerus.  Bila kekasih telah menunjukkan sikap kerasnya  terhadap Anda, maka kemungkinan besar ia akan bersikap sama setelah menikah. Perilakunya telah menjadi bagian dari pribadinya. 

Selama ini orang di sekelilingnya mendukung perilaku negatif tersebut. Mungkin saja tak ada yang berani mengatakan bahwa sikapnya itu menyakiti perasaan orang lain. Maka, kekasih Anda menganggap apa yang ia lakukan sebagai sesuatu yang lazim. Anda perlu berterus-terang bagaimana perasaan Anda saat menerima perlakuan kasar darinya. Tegaskan pula, Anda tak dapat menerima sikap itu. Ungkapkan bahwa sikap kasar kekasih kepada Anda menimbulkan keraguan di hati Anda untuk menjalin hubungan lebih lanjut. Karena, Anda tak menginginkan pasangan hidup yang tak menghargai Anda. 

Bila cintanya tulus, sepatutnya ia tidak menyakiti hati Anda. Setelah pembicaraan ini, lihat bagaimana reaksi kekasih. Jika keinginannya bersama Anda demikian besar, tentu ia bersedia mengubah perilakunya. Meski mengubah kebiasaan bukan hal mudah, hal itu tetap dapat dilakukan. Namun, Anda juga harus menunjukkan bagaimana Anda ingin diperlakukan dan konsisten dengan sikap tersebut. Bila ia tak kunjung mengubah sikapnya, pertimbangkan kembali hubungan ini. (f)

Baca juga:














 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?