Sex & Relationship
Ingin Kembali Bekerja

6 Apr 2014


Saya ibu rumah tangga dengan anak berusia 3 tahun. Dulu saya bekerja di kantor sebagai akuntan. Saya berhenti karena hamil yang bermasalah. Sekarang ini saya berpikir untuk kembali bekerja, namun mertua memanas-manasi suami agar melarang saya bekerja. Suami  adalah anak tunggal yang selalu mendengar kata-kata ibunya. Saya merasa sayang dengan ilmu saya, apalagi ibu saya selalu mendorong saya untuk kembali bekerja. Bagaimana meyakinkan mertua dan suami bahwa saya bisa mengurus rumah tangga dan bekerja dengan baik?

Silviana – Tangerang

Menurut psikolog Irma Makarim, tiap orang, baik pria maupun wanita, berhak mendapatkan kesempatan untuk berkarya sesuai dengan kemampuan. Tentu semua ini perlu disesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhan pribadi dan keluarga. Seperti Anda dan banyak wanita lain, ada saat para ibu bekerja dengan ikhlas berhenti bekerja, bahkan mengorbankan kariernya, ketika merasakan bahwa kehadirannya dibutuhkan oleh anak atau keluarganya.
Sayangnya, banyak pasangan maupun keluarga terdekat tidak terlalu  menghargai usaha para ibu ini dan menganggap itu sudah seharusnya dilakukan, apalagi bila Anda hidup dalam lingkungan yang masih berpikir tradisional. Tetapi sebaliknya, akan menimbulkan reaksi berlebihan, bahkan penolakan dari lingkungan, ketika para ibu ini ingin kembali bekerja. Masukan dari orang tua dan mertua perlu didengar dan dipertimbangkan, tetapi keputusan penting dalam rumah tangga berada di tangan Anda berdua.
Dalam sebuah perkawinan, suami-istri harus bisa saling menghargai  serta memahami peranan dan kebutuhan pasangannya.  Komunikasi yang baik akan banyak membantu dalam mengelola rumah tangga. Bicarakan semua rencana mengenai perawatan anak dan pengelolaan rumah tangga bersama.  Cobalah berbagi tanggung jawab bersama.
Mintalah suami juga memahami kebutuhan Anda. Selama tiga tahun ini Anda sudah menunjukkan peran sebagai ibu dan pasangan dengan mencurahkan sepenuhnya pikiran, waktu, dan tenaga untuk mengurus rumah tangga dan merawat anak. Bukan berarti Anda akan menelantarkan rumah tangga bila kini Anda merasa butuh mengembangkan diri sendiri.
Perlihatkan kepada suami bagaimana umumnya peranan ibu yang multifungsi, yang tetap dapat mengatur waktunya dan memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Minta suami untuk memahami serta memberikan dukungannya terhadap kebutuhan pasangannya.  Artinya, bila Anda dan suami sama-sama bekerja di luar, maka kegiatan dalam rumah serta perawatan anak harus bisa dilakukan bersama.   
 
Sedangkan menurut psikolog Monty Satiadarma, meyakinkan orang lain tidak cukup dengan perkataan, tetapi harus disertai perbuatan. Pekerjaan akuntan menyita banyak waktu dan tenaga yang tentunya akan mengurangi waktu kebersamaan Anda dengan si Kecil. Anda sayang pada ilmu dan tentu juga sayang pada si kecil.
Anda harus memiliki rencana kerja yang jelas dan membagi waktu bersama si kecil. Ketika Anda bekerja, siapa yang  bersama si kecil? Ini harus Anda pertimbangkan terlebih dahulu. Mungkin persepsi Anda tidak keliru bahwa mertua ‘memanasi suami’ agar melarang Anda bekerja. Tetapi, mungkin mertua juga ada benarnya untuk memikirkan terlebih dahulu buah hati Anda yang masih amat membutuhkan ibunya, terutama pada usia balita (bawah lima tahun).
Pertanyaannya adalah apakah Anda dalam kondisi yang amat terdesak untuk kembali bekerja guna menambah dukungan finansial keluarga? Jika hal ini masalahnya, tentu tantangan ini harus segera dihadapi. Akan tetapi, jika kondisi keuangan keluarga masih relatif stabil,  memang ada baiknya Anda terlebih dahulu memberikan perhatian yang lebih besar kepada sang buah hati.
Membagi waktu kerja dan mengurus rumah tangga merupakan tantangan tersendiri bagi banyak orang. Kondisi tersebut mudah dibayangkan untuk diatasi, namun pada kenyataannya nanti Anda akan menghadapi tantangan cukup berarti, terutama bila sang buah hati merasa waktu bersama ibunya berkurang. Jadi, jangan terlalu cepat bersikap negatif pada mertua. Sebaliknya, pikirkanlah dengan masak karena yang sangat membutuhkan Anda adalah sang buah hati tersayang.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?