Sex & Relationship
Ingin Kembali Bebas

11 Feb 2013



Anda sudah menikah  hampir 5 tahun. Saat menikah, Anda dan suami masih sangat muda. Awalnya pernikahan Anda sangat bahagia. Namun, kini Anda merasa pernikahan ini tidak bisa dipertahankan. Anda pernah meminta cerai, tapi suami menolak, malah menyidang Anda di tengah keluarganya. Anda merasa menderita, tak berkembang, dan tidak bahagia. Anda seperti ingin bebas, ingin sekolah lagi dan berkarier. Apa yang harus dilakukan?

Menurut Psikolog Irma Makarim, kondisi ini sering dialami pasangan yang menikah dalam usia muda. Pada awalnya mereka merasa bahagia dan bangga, karena bisa mendapatkan  pasangan dan lebih cepat menikah. Namun, mereka kurang menyadari, mereka bukan saja bertanggung jawab terhadap dirinya, tetapi juga pasangan, anak yang lahir dari perkawinan ini, serta rumah tangga. Mungkin ini semua menyita waktu Anda, membuat Anda merasa terbelenggu dan tidak berkembang. Kalau ini yang jadi masalah, lakukan perubahan dan aturlah waktu Anda  jadi lebih baik.

Pikirkan secara matang niat Anda untuk bercerai. Benarkah  perceraian bisa jadi jalan keluar? Atau Anda hanya ingin  lari dari tanggung jawab sebagai pasangan dan ibu? Perlu Anda pahami, kebebasan hanya bisa mendatangkan manfaat bila didampingi rasa tanggung jawab. Kebebasan tanpa tanggung jawab akan menjadi kebablasan dan menyesatkan

Memang, tak ada sekolah yang mengajari pasangan, bagaimana cara mengelola sebuah perkawinan. Tiap pasangan bisa belajar dari pengalaman mereka sendiri. Ini memang tidak mudah, terutama bagi pasangan muda. Daripada sibuk membandingkan diri dengan teman yang lajang, lebih baik buka mata dan pikiran Anda, dan bersikaplah  positif.  Andalah yang harus menciptakan kebahagiaan. Perkawinan tidak perlu menghambat Anda untuk berkembang.  Begitu banyak wanita mengambil pendidikan tinggi dan berkarier tanpa harus meninggalkan keluarga. Berusahalah melakukan perubahan dan mulailah dengan diri Anda sendiri. Apa yang Anda lakukan sekarang akan menentukan masa depan Anda.

Sedangkan menurut Psikolog Monty Satiadarma, Anda tidak salah mengusahakan kebebasan untuk meningkatkan pendidikan dan karier. Mungkin Anda salah memprediksi peluang kebahagiaan pada lima tahun yang lalu dan pada kenyataannya tidak sesuai dengan prediksi Anda. Boleh jadi usaha kebebasan, pendidikan, dan karier akan menghasilkan kesalahan lagi di masa mendatang, sama halnya dengan prediksi Anda tentang kebahagiaan perkawinan.

Anda juga tidak salah mengupayakan kebebasan untuk bisa melakukan kebaikan bagi perkembangan kehidupan, namun seharusnya Anda tidak melakukannya karena ingin lepas dari  tanggung jawab atas hasil keputusan hidup yang Anda buat sendiri.
Terlalu sederhana rasanya menanggapi gejolak pernikahan dengan cerai, apalagi atas pertimbangan mencari kebebasan kembali. Masalahnya kini Anda mencari kebebasan dari suatu kondisi tantangan yang dirasakan tidak lagi bisa dipertahankan.

 Benarkah kondisinya tidak lagi bisa dipertahankan, atau memang Anda sendiri yang merasa tidak berdaya untuk mempertahankannya? Karena, amat sulit menelaah masalah  perkawinan Anda tanpa uraian yang lebih rinci. Saya menyarankan, sebaiknya Anda mencari jalan yang lebih baik dengan meminta  bantuan konselor profesional di wilayah tempat tinggal Anda.

Anda memang punya tanggung jawab atas kondisi Anda pribadi di masa datang, tetapi Anda juga harus mempertimbangkan kesejahteraan anak dalam proses tumbuh kembangnya di kemudian hari.(f)





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?