Sex & Relationship
Cinta Sesaat

3 Dec 2012


Saat berlibur, Anda berkenalan dengan seorang pria. Kami saling tertarik dan langsung dekat. Semua obrolan kami rasanya nyambung. Setelah liburan, Anda berdua kembali ke kehidupan normal. Anda merasa sakit hati, tak sesuai janjinya, sejak liburan pria tersebut tidak pernah lagi  menghubungi Anda. Apa yang harus dilakukan? Melupakannya, menunggunya, atau menghubunginya lebih dulu?
 
Menurut Psikolog Monty Satiadarma,walaupun baru berkenalan beberapa hari saat liburan, karena merasa nyambung, Anda pun tertarik membina hubungan lebih lanjut.  Boleh-boleh saja. Tetapi, untuk itu perlu minat yang sama dari pihak si pria. Mungkin saja, setelah kembali ke rutinitasnya, dia dilanda kesibukan pekerjaan sehingga tak sempat menghubungi Anda. Jadi, jangan terlalu cepat menghakimi.

Tak ada salahnya juga Anda bertanya kepada diri sendiri, apakah dalam waktu yang singkat  tersebut cukup rasional bila Anda berharap banyak dari si dia, apalagi sampai merasa kecewa dan sakit  hati? Reaksi Anda terhadap sikapnya  menunjukkan adanya perhatian Anda yang cukup dalam. Bahkan, mungkin Anda mulai mengembangkan benih-benih cinta terhadapnya.

Tak dapat dipungkiri, seseorang  bisa jatuh cinta di mana dan kepada siapa saja. Tapi, pahami juga bahwa hubungan kasih hanya bisa terbentuk bila kedua pihak punya kebutuhan yang sama. Inilah yang perlu Anda jajaki. Kalau Anda tak sabar menunggu kabar darinya, tak ada salahnya bila Anda yang mencoba menghubunginya.

Akan lebih bijaksana bila Anda membina hubungan ini secara bertahap. Mulailah dengan pendekatan pada taraf persahabatan dahulu. Komunikasi yang terbina akan jauh lebih santai. Anda pun bisa mengenalnya lebih jauh sambil melihat ke mana hubungan ini mengarah.

Dalam suatu hubungan, tentu ada risiko. Anda juga perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi apa pun itu. Perhatikan reaksinya.  Bila ia hanya menginginkan hubungan persahabatan, maka sulit bagi Anda untuk memaksakan sebuah hubungan kasih. Tetapi, bila gayung bersambut, Anda berdua bisa meningkatkan hubungan ini.

Sedangkan menurut, Psikolog Irma Makarim boleh jadi Anda mudah terperangkap dalam  emosi sesaat. Saat liburan yang menyenangkan, secara kebetulan Anda bertemu dengan seseorang yang juga berada di tempat yang sama, dengan atmosfer sama, sehingga menimbulkan perasaan yang selaras. Tetapi, suasana libur adalah suasana temporer, berlangsung sesaat. Boleh jadi kondisi sesaat itu membawa dampak berkepanjangan. Tapi, Anda juga harus realistis bahwa hal yang berlangsung sesaat itu durasinya pendek.

Kalau Anda merasa tertarik dan obrolan berdua relatif selaras, belum tentu si dia merasakan hal yang sama. Mungkin saja ia sekadar menyelaraskan diri dalam durasi yang tidak terlalu lama itu. Ia pun menyadari bahwa hubungan interpersonal tersebut memang temporer sifatnya.

Dalam kondisi seperti ini, Anda tak perlu sakit hati dan berharap terlalu banyak. Tapi, jika Anda berniat untuk menghubunginya, juga tidak salah. Hanya, jika setelah Anda hubungi ia tetap tidak memberi respons sesuai harapan, jangan merasa sakit hati. Anda tidak bisa memaksanya bertindak sesuai kehendak Anda. Ia juga memiliki hak untuk memberi respons yang sesuai dengan kehendaknya. Jadi, tak perlu terbuai pengalaman masa libur. Sebaliknya, jadikanlah masa itu sebagai salah satu kenangan yang menyenangkan dalam hidup Anda.(f)





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?