Sex & Relationship
Bulan Madu di Ujung Minggu

6 Jan 2012

Tuntutan ekonomi dan karir kini juga tak jarang 'memisahkan' suami-istri. Mereka tinggal satu atap namun kesibukan masing-masing membuat jarang bertemu. Bahkan, tak jarang komunikasi dijalin hanya saat mengantre giliran kamar mandi atau menyantap setangkup roti di meja makan. Akhirnya, hanya di akhir pekan ada 'jam kosong' untuk 'bermesraan', hingga lahir istilah weekend husband atau 'suami akhir pekan'.

Terpisah jarak
Tipe rumah tangga yang memiliki weekend husband gara-gara terpisah kota atau negara. Istri memiliki peran lebih besar dalam mengambil keputusan. Mau tak mau, para istri ini ‘dikarbit’ mandiri.  Karena, merekalah yang  harus mengambil alih peran kepala rumah tangga dari Senin hingga Jumat.

Supersibuk
Kondisi suami-istri yang terpisah jarak, tak jauh berbeda bila Anda memiliki suami yang supersibuk, atau Anda berdua sama-sama sibuk.  Tak bisa dipungkiri, mengandalkan satu sumber pencaharian di tengah tuntutan ekonomi yang kian tinggi, kini sulit dilakukan. Kaum wanita juga merasa sayang, jika sudah capek-capek sekolah hingga jenjang S-2 maupun S-3, bahkan sampai melanglang ke luar negeri, hanya berakhir menjadi ibu rumah tangga.

Rentan Masalah
Tak dapat dipungkiri, pola keluarga weekend husband memang banjir masalah. Hubungan suami-istri yang tinggal satu rumah dan sering bertemu saja, belum tentu harmonis. Pola weekend husband pun membuat suami lebih banyak menghabiskan waktu dan terekspos di luar rumah. Risiko memiliki TTM atau selingkuhan, kemungkinannya lebih besar.

Masalah lain yang perlu diwaspadai, kalau istri sebenarnya merasa kesulitan menyelesaikan tugas rumah tangganya. Akibatnya, ia sering mengomel atau mengeluh. Sebagai pelampiasan, begitu suaminya tiba di rumah, ia langsung melaporkan berbagai keluhan rentetan tugas atau rumah yang kacau-balau.  Padahal, badan suami sudah loyo dan ingin langsung beristirahat. Inilah yang bisa menjadi sumbu peledak pertengkaran.

Walaupun banyak dampak negatifnya,  pola keluarga seperti ini juga menuai sisi positif. Keuangan jelas lebih mapan, sebab berasal dari dua sumber. Atau, jika dari satu sumber, penghasilan suami yang bekerja hingga jauh malam, biasanya  lebih besar dari suami yang kerjanya santai-santai saja. Karier juga biasanya lebih bersinar. Perang mulut pun seharusnya lebih jarang terjadi. Habis, bagaimana mau adu mulut, berkomunikasi saja jarang. (f)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?