Sex & Relationship
Bisnis Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga

21 May 2014


Anda dan suami beberapa tahun ini merintis bisnis bersama. Bisnis berjalan cukup mulus tapi sayangnya tak dibarengi dengan rumah tangga yang malah jadi sering ribut.

Menurut Irma Makarim, ingatlah bahwa tujuan Anda berdua memulai usaha adalah untuk kesejahteraan keluarga. Mana yang lebih berarti bagi Anda berdua, harta atau keutuhan rumah tangga? Anda harus memahami, persoalan bisnis yang memengaruhi hubungan sehari-hari di luar pekerjaan dapat berpotensi menghancurkan hubungan  kasih Anda berdua.
   
Jika Anda merasa tertekan karena masalah ini, kemungkinan besar suami merasakan hal yang sama. Perlu Anda sadari, tidak mudah  menumbuhkan jiwa wirausaha yang tangguh dalam menghadapi berbagai risiko. Apalagi jika suami Anda tidak dibesarkan dalam keluarga yang menanamkan jiwa wirausaha.
   
Tenangkan diri Anda, cobalah duduk bersama dan bicara dari hati ke hati dengan suami. Jadilah mitra yang saling menghargai dan mendukung. Jika ini tidak berhasil, sebaiknya Anda tidak menjalankan satu usaha bersama-sama. Dengan begitu, masing-masing dapat maju dan berkembang sesuai dengan prinsip yang dipegangnya.

Sedangkan menurut Monty Satiadarma, ada perusahaan keluarga yang berjalan baik karena dukungan satu sama lain, ada juga yang justru membuat hubungan dalam keluarga terganggu, karena perbedaan prinsip. Anda harus mempertimbangkan, mana yang mau didahulukan, perusahaan atau keluarga. Jika keluarga terbengkalai, perusahaan yang azas utamanya adalah keluarga juga akan ikut terbengkalai. Jika Anda dan suami tidak lagi bisa menyamakan prinsip, maka ada baiknya  Anda berdua tidak bekerja di satu perusahaan yang sama.  
   
Bila Anda berdua masih ingin mempertahankan perusahaan keluarga, harus ada struktur yang jelas tentang siapa yang mengambil keputusan. Anda berdua juga harus belajar mencari solusi bersama. Jangan pula mencampuradukkan hubungan keluarga dan perusahaan. Walau pada kenyataannya ini sulit dilakukan, karena biasanya hubungan emosional ikut terlibat di dalamnya. Karena itu, sangat penting bagi masing-masing untuk mengendalikan emosi.
   
Anda berdua harus lebih sering duduk bersama dan menjabarkan permasalahan, untung-rugi, dan solusi  secara tertulis agar lebih konkret. Anda berdua harus menghindari sikap saling berkompetisi yang tidak sehat dan tidak berusaha menjadi lebih superior dari yang lain.
   
Jika Anda ingin terus melakukan usaha keluarga bersama, berusahalah untuk berdampingan dan saling memberikan kontribusi. Tak perlu merasa tersinggung ketika kontribusi Anda tidak diterima oleh pihak lain. Demikian juga sebaliknya.
   
Jangan terpaku pada kesuksesan masa lalu, betapapun Anda dan keluarga Anda pernah mencapai sukses, kehidupan harus mengarah ke depan. Masa lalu  boleh dijadikan cermin, tetapi membanding-bandingkan kesuksesan di masa lalu tidak akan menjamin sukses di masa depan.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?