Sex & Relationship
Bersaing Dengan Kekasih Sendiri

11 May 2014

Sudah dua tahun ini saya menjalin hubungan kasih dengan M. Kami berdua memiliki profesi yang sama, tapi berbeda perusahaan. Awalnya kami selalu bertukar pikiran soal pekerjaan, tapi belakangan ia seperti menganggap saya saingannya. Tiap kali saya menceritakan keberhasilan saya, ia tidak mau kalah dan memamerkan keberhasilannya, atau bila tidak, ia seperti ngambek dan tidak mau ikut bergembira. Persaingan yang sehat antarkekasih itu sebatas apa, ya?

Sandy - Jakarta

Saran Kak Irma, idealnya, sebagai pasangan Anda berdua bisa bertukar pikiran dan berbagi ide, sehingga memperkaya pengetahuan dan saling menambah pengalaman masing- masing. Hindari untuk saling memamerkan kesuksesan  masing-masing untuk membuat diri tampil lebih hebat dari kekasih. Ini bisa menciptakan hubungan yang kurang sehat, karena tanpa disadari ini bisa meremehkan atau menyakiti satu sama lain.

Adanya kecenderungan untuk membuktikan diri secara berlebihan perlu diwaspadai, karena biasanya berhubungan erat dengan rasa kurang percaya diri.  Demikian juga bila Anda atau kekasih merasa cepat terancam dengan kehebatan atau keberhasilan orang lain atau pasangannya. Biasanya seseorang dengan rasa percaya diri yang baik tak mudah merasa terpojokkan oleh kesuksesan orang lain. Sebaliknya,  bila kurang percaya diri, akan merasa kecil hati bila punya pasangan dengan banyak kelebihan.

Juga perlu dipertanyakan bila Anda ingin memperlihatkan kehebatan secara berlebihan. Apakah Anda ragu kekasih  tidak menerima Anda apa adanya, demikian juga sebaliknya. Bila Anda berdua bisa menghargai diri sendiri, maka akan lebih mudah menghargai pasangan dan segala kesuksesannya. Mungkin ini tak serta-merta menghapuskan persaingan Anda berdua, tetapi Anda berdua bisa melihat semua ini dari sudut pandang yang berbeda. Dengan demikian, Anda berdua bisa saling mengenali, menerima, bahkan bangga dengan kelebihan pasangan, dan saling memberikan dukungannya.

Menurut Bung Monty, tidak perlu ada kompetisi, dan tidak perlu pula Anda pamer sukses di hadapan siapa pun, apalagi di hadapan kekasih yang cenderung ‘ngambek’ karena tidak mau kalah. Jangan-jangan Anda sendiri juga mencari eksistensi diri. Nikmati sukses Anda sendiri dengan kelegaan hati. Kalau Anda masih mencari pujian dari orang lain, mungkin Anda belum sukses dan masih kekurangan pengakuan sosial.

Akan lebih baik tukar pikiran dilanjutkan, dan jika Anda sukses, katakan juga itu bagian dari gagasannya. Bukankah dengan demikian Anda juga sukses membuatnya gembira? Anda sukses berkarya dan berkarier, dan sukses pula menggembirakan orang yang Anda kasihi. Bukankah hal ini menjadi lebih baik? Kalau ia tak mau kalah, apa salahnya Anda mengalah? Mengalah tidak sama dengan kalah. Jika Anda sendiri tidak ingin mengalah, agaknya Anda belum pernah merasakan kemenangan itu sendiri. Coba renungkan hal ini.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?