Sex & Relationship
Antara Karier, Cinta, dan Kebebasan

24 Oct 2014


Setelah beberapa tahun tinggal bersama, kekasih mengajak saya menikah. Saya katakan belum siap karena masih ingin bebas dan menikmati karier. Penghasilan dan karier saya terbilang lebih bagus dari kekasih. Beberapa waktu lalu saya memergokinya dengan wanita lain. Bukannya minta maaf, ia malah memutuskan hubungan dan mengatakan semua karena saya terlalu sibuk bekerja. Saya sungguh kecewa. Padahal, saya telah menyerahkan segalanya, termasuk memberinya modal untuk bekerja.

Jenny - Surabaya


Menurut psikolog Irma Makarim, wajar jika Anda merasa kecewa, marah, dan terluka karena hubungan yang selama ini Anda bina, putus begitu saja. Tapi, jangan larut dalam kesedihan. Utarakan saja segala yang Anda rasakan kepada kekasih, jika itu bisa membuat Anda merasa lebih baik.
Kejadian ini justru bisa menunjukkan karakter aslinya. Dari situ Anda bisa melihat apakah ia memang calon suami yang baik dan layak untuk Anda pertahankan. Sepertinya kekasih Anda tidak pernah melihat dan menghargai pengorbanan Anda untuk dirinya. Dalam hal ini Anda tak perlu menyalahkan diri atau membela diri di hadapannya. Toh, selama ini Anda telah memberikan yang terbaik untuknya.
Anggaplah peristiwa ini sebagai peringatan bagi Anda untuk berpikir ulang tentang pria yang tepat untuk dijadikan pasangan hidup. Tak perlu menyesali apa yang telah terjadi. Bisa jadi ini justru menyelamatkan Anda dari hal-hal yang lebih tidak Anda inginkan di masa datang.

Sedangkan menurut Monty Satiadarma, hubungan yang dilandasi ikatan resmi saja bisa berakhir karena pertimbangan tertentu, apalagi hubungan yang tidak dilandasi ikatan resmi. Lagi pula, bukankah Anda sendiri yang mengatakan ingin kebebasan? Mungkin itu pula yang diberikan kekasih.
Jika memang ia sudah bertekad untuk bersama dengan wanita lain, sesuai konsekuensi kebebasan yang Anda pegang, Anda harus rela melepasnya. Tak perlu memaksakan diri untuk bersama, jika kondisi selanjutnya tetap tidak menjanjikan hubungan yang berarti.
Walaupun terasa pahit dan menyakitkan, Anda harus siap menghadapi kenyataan. Bersikaplah bijak dan tanyakan apa yang menjadi alasan sikap dan keputusannya. Namun, persiapkan diri Anda untuk menerima apa pun yang mungkin tidak sesuai dengan harapan Anda. Jangan biarkan diri Anda dikuasai kemarahan. Lebih baik buka lembaran hidup baru.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?