Menurut psikolog Monty Satiadarma, kesepakatan untuk menempuh kehidupan bersama tentu harus dilakukan bersama dan bukan sepihak. Jika ada kesenjangan satu sama lain, maka ada dua cara mendasar untuk menghadapinya yaitu: a). berupaya menemukan keselarasan, dan b). membatalkan kesepakatan karena tidak ditemukan keselarasan.
Alasan dan rentang waktu tunggu untuk memutuskan hidup bersama bisa amat beragam. Ada alasan sederhana seperti ketidaksiapan dan waktu tunggu harian hingga bulanan, ada pula alasan kompleks seperti kesenjangan budaya dan tradisi serta waktu tunggu tahunan. Namun, semua itu berpulang pada ada tidaknya keselarasan dalam kesepakatan bersama.
Jika Anda merasa masa tunggu terlalu lama dan alasan tidak bisa diterima, Anda mungkin mendesak atau mengakhiri rencana. Namun, jika Anda mampu menoleransi, silakan tunggu lebih lama. Menyesal tidaknya individu atas perbuatan, tidak bisa diketahui sebelum ia berbuat. Sesal baru akan muncul ketika tindakan sudah dilakukan, dan ia merasa keliru atas tindakannya. Justru yang penting adalah untuk tidak menyesali keputusan Anda, melainkan bersikap berani mempertanggungjawabkannya.
Salah satu pilihan yang bisa Anda lakukan adalah menetapkan batas tunggu, jika Anda masih berniat menunggu, mungkin satu atau dua tahun lagi, atau mungkin lebih dari itu. Ketika hingga batas itu tak juga ada komitmen, besar kemungkinan ia sendiri memang tidak cukup berkomitmen mengupayakan untuk hidup bersama Anda. (f)