Trending Topic
Bisa Menjadi Terapi

27 Mar 2015

Beberapa jenis aktivitas hobi bisa menjadi terapi untuk melepas stres. Tara Adhisti de Thouars, psikolog di Rumah Sakit Sanatorium Dharmawangsa dan Klinik Kesehatan LightHouse, memberi contoh, hobi merajut. Ia menganjurkan aktivitas ini untuk pasiennya yang mengalami kecemasan, panic attack, atau depresi.

“Pada saat merajut, fokus kita betul-betul diarahkan ke situ. Merajut itu butuh konsentrasi penuh. Orang yang mengalami cemas dan depresi tidak bisa mengalihkan pikirannya dari kecemasan itu. Dengan merajut, dia bisa mengalihkan dengan fokus ke rajutannya. Lagi pula, rajutan bisa dibawa ke mana-mana,” tutur Tara, yang menambahkan, selain merajut, melukis juga bisa menjadi terapi yang sama.  

Berkebun juga memberikan kesenangan tersendiri. Ketika kita bersentuhan dengan alam, mengakrabi sinar matahari dan udara segar, lalu berhasil membuat lingkungan kita menjadi lebih hijau dan indah, tentunya akan mendatangkan kepuasan batin.

Selain sebagai katarsis stres, hobi juga bisa menjadi pelipur kejenuhan, ketika kita merasa terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Hobi bisa menjadi stimulasi yang membuat kita excited, mengerjakan sesuatu tanpa membuat kita merasa terpaksa.
Hobi juga membuat kita bersosialisasi. Bertemu dengan sesama pehobi lain, bergabung dengan komunitas hobi, dan terhubung dalam sebuah proyek bersama, tentu memberikan kualitas kedekatan tersendiri. Teman-teman dengan latar belakang minat yang sama  tak jarang bisa menjadi sahabat-sahabat baru.

Dengan melakukan aktivitas hobi, menurut Tara, akhir pekan pun menjadi lebih bermanfaat. Tidak sekadar lewat begitu saja. “Mungkin ada orang yang lebih senang weekend untuk bersantai, belanja, atau nonton televisi. Namun, aktivitas semacam itu tidak memberikan nilai tambah apa-apa,” tutur Tara. “Mereka yang menekuni hobinya hingga bisa menjadi salah satu sarana aktualisasi diri, dan menemukan benefit lain dari hobinya, tentu hidupnya akan merasa makin berharga lagi, makin meaningful,” lanjutnya.

Memang, kata Tara, elemen untuk mendapatkan hidup yang berkualitas ada banyak poinnya, antara lain kesehatan fisik, personal growth, stabilitas, relationship, happiness, dan meaning. Hobi bisa memberikan poin tambahan untuk elemen happiness dan meaning.

Ada baiknya pula, para orang tua mengenalkan beragam aktivitas hobi kepada  anaknya. “Anak itu punya banyak potensi, yang sayangnya kita tidak pernah tahu kalau tidak dicoba. Makanya, anak harus dikenalkan sebanyak mungkin kegiatan, sehingga kita bisa tahu keunggulannya di mana. Aktivitas harus dicoba supaya bakatnya bisa keluar,” jelas Tara.  

Ficky Yusrini





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?