Sex & Relationship
Tersinggung Sikap Mertua

15 Dec 2014

Perbuatan khilaf yang pernah saya lakukan bersama kekasih yang kini menjadi suami saya ternyata menjadikan relasi dengan mertua buruk. Kami menikah karena saya telanjur berbadan dua. Karena suami belum siap secara finansial, terpaksa kami menumpang di rumah orang tuanya.
Namun, tak pernah sedikit pun ibu mertua menganggap keberadaan saya. Jangankan bersikap baik, menegur pun tak pernah. Saya pikir setelah kelahiran anak kami  ia akan berubah. Ternyata, ia hanya baik pada anak saya dan tetap jutek pada saya. Saya sudah menyampaikan kepada suami dan rasanya tak kuat dengan situasi seperti ini.

Vina - Surabaya


Menurut psikolog Irma Makarim, terkadang butuh waktu untuk bisa mengatasi kekecewaan. Mertua harus menghapus harapan atau impiannya akan sosok menantu yang sesuai dengan kehendaknya. Belum lagi ia terpaksa harus menanggung aib karena perbuatan Anda. Meski demikian, Anda harus bisa melihat sisi baik ibu mertua. Ia masih mau menampung Anda hidup di rumahnya. Padahal, bisa saja ia menolaknya. Dari sini terlihat bahwa bagaimanapun ia juga tengah berusaha untuk menerima Anda. Hanya, memang butuh waktu.
    Sakit hati Anda didasari harapan yang terlalu tinggi. Mengapa Anda tidak membalik keadaan dengan bersikap pro aktif. Ajaklah mertua bicara akrab, beri perhatian, hilangkan rasa iri terhadap perhatian yang diberikannya kepada menantu yang lain. Akuilah, bagaimanapun Anda telah melakukan kesalahan. Lebih baik lagi jika Anda mengakuinya dan meminta maaf darinya. Jangan lupa mengucapkan terima kasih karena ia telah bersedia menampung Anda dan menyayangi anak Anda.
    Bisa jadi reaksinya keras, tapi minimal Anda telah mengutarakan penyesalan secara bijak. Makin sering Anda mendekati mertua, makin besar kemungkinan sikapnya berubah. Salah satu risiko hidup menumpang adalah kemauan untuk menyesuaikan diri. Bila Anda keberatan, rencanakan hidup mandiri sesegera mungkin.

Sedangkan menurut psikolog Monty Satiadarma, Anda merasa harga diri Anda direndahkan karena Anda sendiri yang membuatnya demikian. Pertama, Anda merasa berkedudukan lebih rendah karena Anda menumpang. Kedua, Anda telah hamil lebih dahulu baru menikah (mungkin juga terpaksa). Ketiga, Anda merasa tak berdaya karena yang dihadapi adalah ibu mertua.
    Selama Anda belum mampu menghindar dari ibu mertua, Anda harus bisa mengatasi perasaan rendah diri atau bersalah Anda. Terimalah kenyataan bahwa sikap ibu mertua ini akibat ketidaksenangannya. Jadi, jangan berharap Anda bisa menyenangkan dirinya. Bertindaklah wajar dan alami.
    Anda tak perlu menanggapi kemarahannya. Cukup katakan, “Oh ya, maaf jika Ibu kurang berkenan.” Lalu abaikan. Lakukan ini dengan tenang dan sopan, jangan ketus. Jelas sikap mertua yang jutek dan tak bersahabat itu dilandasi kemarahan yang  terpendam. Jalan terbaik keluar dari masalah ini adalah hidup terpisah dari mertua. Selama belum mampu berdiri di kaki sendiri, terpaksa Anda harus bersabar. Menyewa rumah bisa jadi salah satu solusi, jika belum sanggup membeli rumah.(f)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?