Home Interior
6 Tip Menerapkan Gaya Interior American Classic Pada Rumah Mungil Seluas 160M2

30 Dec 2017

Foto: Shinta Meliza, Kediaman Friska Trianda dan Herdy Parlaungan, Pondok Kelapa, Jakarta Timur

Terinspirasi dari film-film Hollywood yang ditontonnya, Friska Trianda dan suami, Herdy Parlaungan, tergoda menerapkan gaya desain serupa ke dalam rumah mungil mereka dengan luas tanah 106 m² di bilangan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Menurut Friska, tampilan gaya desain interior Amerika yang mempunyai banyak pilihan, seperti gaya country atau shabby chic, selalu terlihat nyaman di mata. Namun, untuk tampilan yang timeless dan elegan, keduanya memutuskan untuk membawa sentuhan klasik ke dalam rumah. Apalagi setelah tahu bahwa kebanyakan elemen pendukung untuk mengadopsi tema ini sudah bisa didapatkan di sini.

Untuk mewujudkan keinginannya, Friska memulainya dari menentukan warna lantai kayu cokelat gelap. Tujuannya, agar elemen natural ini bisa membawa kehangatan dalam ruang serta warnanya bisa memberi kontras dengan warna furnitur yang dipilih.  

 “Setelah menentukan pilihan warna lantai, mudah untuk saya memilih warna perabot  dengan fokus pada warna terang dan lembut. Apalagi warna dinding dan frame jendela kaca sudah ditentukan dari awal, yakni putih semua,” ujar wanita yang pernah satu tahun tinggal di Dallas, USA, ini. Friska juga memutuskan untuk mendekorasi sendiri rumahnya.

Untuk warna sofa, dipilih turunan warna lain yang terlihat senada, yaitu abu-abu. Agar tidak terlihat monoton, disisipkan aksen warna biru dan ungu yang melekat pada cushion dan karpet. Ia pun menambahkan warna hijau dari tanaman indoor untuk mendatangkan kesegaran ekstra di dalam rumah. Kesan mewah secara spontan tampak dari pernak-pernik lukisan bergambar tanaman dengan sentuhan emas pada tiap daunnya. Detail kuningan ini juga hadir pada cutlery di atas meja makan.

Penggunaan material marmer pada side table di ruang tamu dan table top di dapur juga sebagai bagian dari penonjolan unsur mewah yang memang menjadi ciri gaya American classic. Sebagai aksesorinya dipilih chandelier, cermin, motif jendela yang kotak-kotak, bentuk furnitur sederhana, serta kaki meja dan kursi yang jenjang dan ramping.

Bagian penting lainnya dari gaya desain ini adalah penciptaan profil pada dinding dan pintu. Menyesuaikan dengan mungilnya luas bangunan 160 m², maka profil sengaja dibuat tidak penuh. Begitu juga pengadaan wood plank untuk memberi dimensi pada fisik bangunan, yang mengapit pintu masuk utama.

Untuk menampilkan karakter dirinya yang menyukai unsur alam, Friska membawa elemen tanaman dengan memilih motif alur batang pada wallpaper di tangga, dan ranting-ranting kering dalam vas sebagai dekorasi di ruang keluarga. “Rasanya seperti dekat dengan alam, jika ada unsur ini di dalam rumah,” tambah penyuka fashion ini lagi.

Dalam rancangan desainnya ini pula Friska sengaja membuat tiap ruang saling terkoneksi. Alasannya, dengan meniadakan penyekat, tampilan ruang akan terlihat lebih luas. Cukup dengan menggelar karpet, perbedaan ruang sudah terlihat. Strategi memaksimalkan lahan ini juga diakali Friska dengan memilih ukuran perabot dan dekorasi lainnya yang tidak masif.

Terapkan juga 6 tip ini:
1/ Cari focal point ruangan.
2/ Gunakan warna turunan yang lembut untuk seluruh ruangan.
3/ Gunakan bentuk ukiran atau profil secukupnya.
4/ Pilih dekorasi dinding seperti cermin, jam,  atau artwork sederhana.
5/ Tidak membagi ruangan dengan banyak furnitur.
6/ Hindari material kulit untuk furnitur. (f)

Baca juga:
Ingin Rumah Anda Tampil Elegan? Coba Desain Gaya American Classic
Tren Rumah: Tanaman Hias untuk Taman di Rumah Mungil
Ingin Rekreasi di Rumah? Ciptakan Taman Mungil HIjau yang Segar


Topic

#rumah, #interior, #desaininterior

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?