Health & Diet
Waspada Serangan Jantung

16 Jun 2016


Foto: Fotosearch

Beberapa penyakit sering kita remehkan karena menganggap hanya orang tua yang bisa terkena—salah satunya serangan jantung. Padahal, kapan saja serangan jantung bisa menyerang kita alias nggak kenal umur.
 
Secara singkat, serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah koroner yang seharusnya menyalurkan darah ke otot jantung nggak bekerja dengan baik. Jadi, saat jantung kurang mendapat asupan darah, serangan ini pun terjadi.
 
“Teori ini sebenarnya sama dengan penyakit stroke. Bedanya, stroke terjadi pada otak,” ujar dr. Chandramin, Sp.JP, dokter spesialis jantung. Aliran darah yang tersendat ke otot jantung disebabkan dua hal. Yang pertama aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah akibat perlemakan atau pengapuran yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Lalu yang kedua thrombosis, plak yang banyak mengandung lemak tersebut rapuh. Makanya, pas terkoyak sedikit saja bisa membentuk gumpalan dan menutup saluran pembuluh darah.
 
Umumnya, sih, pembuluh darah kita pasti mengalami perlemakan. Harus diwaspadai jika penyempitan sudah mencapai di atas 70%. Kita harus hati-hati melakukan aktivitas fisik yang membutuhkan banyak suplai darah ke jantung. Karena dengan keadaan lubang yang menyempit, darah gagal memenuhi kebutuhan jantung kita. Nah, pada saat itu dada kita akan merasa nyeri.
 
“Sensasi serangan jantung adalah dada terasa sakit seperti ditekan-tekan. Ada juga, sih, yang merasa lemas dan keringat dingin. Yang nggak kalah penting, kalau kita merasa nyeri di dada terus menerus dan sekitar 5 menit nggak hilang, itu bisa jadi serangan jantung,” ujar dr. Chandramin.
 
Pencegahan dini
Dalam dunia medis ada dua pencegahan untuk serangan jantung, yaitu pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan sekunder adalah pencegahan setelah terkena serangan jantung, agar nggak muncul kembali. Nah, kalau nggak mau ‘mencicipi’ serangan jantung perdana, pencegahan primerlah yang dilakukan.
 
Bagaimana jika dalam silsilah keluarga ada yang terkena penyakit ini? Serangan jantung memang bisa ditularkan secara menurun, tapi kalau kita melakukan pencegahan, kemungkinan terkena akan jauh lebih kecil. Untuk itu, dr. Chandramin menjelaskan bahwa kita harus menghindari empat hal, yaitu: merokok, darah tinggi, diabetes, dan kolesterol.
 
Gaya hidup juga harus menjadi lebih sehat. Kurangi makanan manis (mencegah diabetes), makanan gurih (mencegah kolesterol), dan makanan asin (mencegah darah tinggi), dibarengi mengonsumsi banyak sayur dan buah, nggak merokok, serta menghindari stres.
 
Mengapa menghindari stres? Soalnya saat stress, pembuluh darah akan mengerut. Akibatnya aliran darah akan lebih deras dan berpotensi merobek pembuluh darah. Jangan tinggalkan olahraga karena bisa menjadi solusi oke untuk semua penyakit. Khusus untuk mencegah serangan jantung, dr. Chandramin menyarankan kita melakukan aerobic seperti joging atau bersepeda. (f)
 
Inggit Inggriani
 


Topic

#kesehatantubuh

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?