Health & Diet
Tip Berolahraga di Bulan Puasa

10 Jun 2016


Foto: 123RF

Menjalani ibadah puasa bukan alasan untuk tidak berolahraga sama sekali, karena tubuh tetap membutuhkan aktivitas fisik agar tetap bugar. Namun, menurut pakar gizi dan kebugaran dari LaGizi, Jansen Ongko M.Sc. RD, perhatikan intensitas olahraga di bulan puasa yang Anda lakukan.

“Apabila dipadankan dengan pengaturan waktu di bulan puasa, olahraga intensitas rendah bisa dilakukan sebelum berbuka karena tidak memaksa tubuh bekerja keras, tidak banyak menghasilkan keringat dan bisa dilakukan dengan perut kosong. Kalau melakukan olahraga intensitas tinggi, konsekuensinya besar,” ujar Jansen.

Latihan intensitas tinggi boleh dilakukan, tapi sebaiknya pada sore hari menjelang berbuka puasa atau malam hari setelah berbuka puasa. Ini agar tubuh tidak mengalami dehidrasi dan masalah lain saat berolahraga setelah tidak memperoleh asupan cairan dalam waktu yang relatif lama.

“Jadi untuk atlet yang mau mempertahankan performa olahraganya saat bulan puasa, mereka harus berbuka dulu untuk persiapan 'bahan bakar' melakukan olahraga intensitas tinggi,” ujarnya.

Olahraga juga dapat dilakukan pada pagi hari setelah sahur. Namun, sebaiknya lakukan olahraga intensitas ringan, sehingga tidak memicu dehidrasi dan kelelahan berlebih yang berpotensi mengurangi efektivitas kerja Anda di siang hari.

Bagaimana membedakan olahraga intensitas rendah dan tinggi? Perumpamaan sederhananya semakin habis-habisan maka semakin tinggi intensitasnya. Yang penting diingat menurut Jansen adalah lakukan olahraga sesuai kemampuan Anda dan ‘dengarkan’ tubuh Anda. (f)

 


Topic

#puasadanlebaran

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?