Health & Diet
Tembakau, Pinang, dan Alkohol, Faktor Utama Penyebab Kanker Rongga Mulut

17 Dec 2018


Foto: Fotosearch
 
Menurut penelitian yang diterbitkan Translational Research in Oral Oncology lebih dari separuh kanker rongga mulut di dunia, terjadi di wilayah Asia. Diprediksi jumlah penderita kanker mulut di Indonesia akan meningkat menjadi 2.764 pada tahun 2020. 

Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengenali semua perubahan pada rongga mulut disebut Dr. drg. RM Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM, sebagai salah penyebab kanker mulut menjadi sulit ditemukan lebih cepat. Padahal dari gejala seperti perubahan warna dan tekstur yang terjadi pada rongga mulut, hingga berubah menjadi ganas biasanya tidak terjadi seketika, tapi antara 3 - 10 tahun.

Karena itu dokter gigi yang menjabat sebagai Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia ini menyarankan tiga langkah penting untuk melawan kanker mulut, yaitu; menghentikan faktor risiko, kenali perubahannya dengan melakukan SaMuRi, dan melakukan deteksi dini jika menemukan perubahan ke dokter gigi.

Soal faktor penyebab, beliau mengingatkan, kanker bersifat multifaktor, tidak pernah sendiri. Penelitian para ahli menemukan ada beberapa faktor utama yang meningkatkan risiko kanker mulut, yaitu alkohol, konsumsi tembakau (merokok, cerutu, mengunyah tembakau), genetik, infeksi virus, dan pola makan. "Baru-baru ini juga para ahli menemukan infeksi jamur dapat menjadi peningkatkan risiko kanker mulut. kandungan ethanol dalam alkohol yang dikonsumsi mereka yang mengalami infeksi jamur akan diubah menjadi zat yang bersifat karsinogenik," ujar drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, Ph.D.

Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia ini memaparkan temuan tentang kebiasaan menyirih yang dulu dikatakan dapat menguatkan gigi, ternyata meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut.  "Masalahnya bukan pada sirihnya, melainkan pada pinangnya yang mengandung alkaloid. WHO menetapkan buah pinang sebagai salah satu faktor risiko karena setidaknya mengandung zat seperti arecoline, arecaidine, guvacine, dan guvacoline yang bersifat kasinogenik. Profil ini ditemukan pada daerah seperti Taiwan dan India, yang menggunakan pinang sebagai pengganti tembakau," jelas drg. Rahmi.

"Temuan lain yang juga menarik, pasien kanker mulut yang saya tangani, stres jadi salah satu pemicu. Rata-rata mereka mengalami stres yang berkepanjangan. Meski ringan, stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan sel bermutasi dan menjadi kanker, " ujar drg. Sri Hananto Seno. 

Faktor lain yang juga memengaruhi adalah kebersihan rongga mulut. Jadi jangan lupa untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan membersihkan gigi menggunakan sikat gigi dan cairan kumur jika perlu, memeriksakan gigi secara teratur minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi, dan menjaga imunitas tubuh agar mampu mencegah infeksi. "Para ahli menemukan, infeksi virus HPV 16, jenis virus yang juga bisa memicu kanker leher rahim, juga bisa meningkatkan risiko kanker mulut. Virus ini mudah menular, tapi jika kekebalan tubuh kita baik, ia tidak akan sampai menimbulkan gangguan kesehatan," jelas drg. Rahmi. (f)

Baca Juga:

Jangan Anggap Remeh Sariawan Yang Tak Sembuh-Sembuh, Lakukan SaMuRi

Lebih Sehat dengan Clean Eating

8 Gangguan Kesehatan Akibat Video Games


Topic

#kesehatan, #kanker

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?