Health & Diet
Strategi Sukses Clean Eating Saat Puasa

27 May 2016


Foto: Fotosearch


Ajakan buka puasa bersama teman-teman kantor tak dapat dihindari Mira Saraswati (28). Sebagai pekerja asuransi yang membuatnya harus menjalin hubungan baik dengan banyak orang, seolah sudah menjadi ritual, bulan ramadhan adalah saatnya menjamu rekanan dan kolega. Belum lagi reuni dengan sahabat dan silaturahmi dengan keluarga besar. Bagi Mira yang telah satu tahun menerapkan clean eating diet, jamuan makan bisa jadi ajang ujian.

Bagi Mira, clean eating bukan sekadar mengatur pola makan, namun gaya hidup. Ia jadi lebih cermat mencari tahu dari mana bahan makanan yang ia beli berasal. Ia juga jadi rajin membawa belak makan siang ke kantor dan jarang jajan di luar rumah, demi memastikan cara pengolahan yang dilakukan tepat.

Saat memulainya puasa tahun lalu, ia merasa lebih mudah menjalaninya karena bisa menghindari makan siang di kantor atau bersama klien yang seringkali membuatnya tak bisa memilih. Berbeda dengan kebiasaan sahur tahun-tahun sebelumnya, ia tidak mengandalkan makanan olahan dalam kemasan dan menyiapkan bahan-bahan segar.

Pola makan ini menurut ahli gizi, Siti Muliana Sari, S.Gz dari Klinik Dokter Keluarga FKUI Kayu Putih, akan memaksimalkan manfaat puasa bagi kesehatan tubuh. “Ketika berpuasa, mekanisme dalam tubuh agak berbeda dengan ketika tak berpuasa. Jeda waktu makan yang panjang plus clean eating akan memberi kesempatan bagi alat pencernaan, ginjal, dan hati untuk beristirahat dari kerja keras. Tumpukan sisa metabolisme tubuh yang selama ini mengendap di saluran pencernaan dan hati pun terkuras dari tubuh,” jelas Siti.

Mulai di Saat Tepat
Tentu perlu strategi tepat agar bisa tetap berenergi dari pagi hingga waktu berbuka. Contoh menu ringkas untuk sahur yang disarankan Siti adalah nasi beras merah, sayur bening bayam, daging yang ditumis menggunakan minyak sehat, tahu/tempe bumbu bacem tidak digoreng. Dan untuk buahnya adalah buah potong. Jangan dibuat jus untuk menjaga keutuhan seratnya.   

“Prinsip clean eating yang menyarankan banyak mengonsumsi sayur dan buah menguntungkan bagi Anda yang sedang berpuasa. Sayur dan buah yang tinggi serat akan bisa menahan rasa lapar lebih lama. Ini karena sifat serat memberi efek ‘mengganjal’ yang membuat perut tak terasa kosong,” ungkap Siti. Pada saat bersamaan, serat juga bermanfaat untuk memperlancar pencernaan, mengontrol kadar gula darah, dan mencegah serta mecegah risiko kanker usus besar.

Mengamalkan clean eating saat berbuka puasa pun bukan hal mustahil. Anjuran makanan berbuka yang disarankan Siti adalah 3 potong buah kurma atau es buah. Baru setelah jeda 1 jam diikuti dengan makan besar.  “Makanan pembuka manis itu dibutuhkan oleh semua orang yang berpuasa. Sebab gula darah yang turun harus dinaikkan dengan cepat untuk mengembalikan energi,” tukas Siti.

Mira mengakui bukan perkara mudah untuk menahan godaan aneka makanan yang tampak makin menggiurkan setelah perut tidak diisi selama 12 jam. Namun bukan berarti ia harus menahan lapar. Toh, seperti dijelaskan Siti, prinsipnya adalah memilih makanan terbaik.
Ia yang tujuan awalnya ingin mendetoks tubuh dari ‘racun-racun’ dari tubuh, kemudian memutuskan untuk melanjutkan pola makan ini. Pasalnya, Mira mendapati dirinya lebih bugar dan jarang terkena flu. Ia juga merasa kulitnya terlihat lebih bercahaya dan sehat. Jerawat yang selama ini kerap menganggunya pun tak pernah muncul lagi dan berat badannya stabil. “Kini saya percaya apa yang kita makan itu akan berdampak dan terlihat langsung pada tubuh,” ujarnya, yakin.

Yang unik, setelah Anda terbiasa dengan pola makan clean eating secara otomatis tubuh akan memberi reaksi ‘tidak senang’ ketika diberi asupan tak sehat. “Sinyal yang diberikan tubuh bisa berupa timbul rasa mual, pusing, hingga nyeri,” pungkas Siti. (f)
 
(Baca juga: Bulan Puasa untuk Mulai Pola Makan Clean Eating)


Topic

#polamakan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?