Health & Diet
Smart IVF, Teknik Baru Bayi Tabung yang Lebih Sederhana dan Hemat

20 Dec 2018


Dok. Pexels
 
Sejak bayi tabung pertama hadir di dunia pada tahun 1978, sepuluh tahun kemudian tepatnya pada tahun 1988 bayi tabung pertama lahir di Indonesia. Sejak saat itu, milestone bayi tabung di Indonesia terus berkembang tak tertinggal dari kemajuan dunia internasional.
 
Walaupun begitu, menurut Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), MPH, Presiden Perhimpunan Fertilisasi in Vitro Indonesia (PERFITRI), akses layanan kesehatan reproduksi terutama yang berhubungan dengan fertilitas seperti klinik bayi tabung (In Vitro Fertilization atau IVF), masih sangat terbatas. Selain itu, kurangnya tenaga ahli serta biaya yang tinggi menjadi permasalahan utama yang dihadapi.
 
Program bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasangan suami istri (pasutri) yang mengalami gangguan kesuburan dan ingin mempunyai keturunan. Dalam proses bayi tabung, sperma dan sel telur dipertemukan di luar tubuh manusia. Setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2-3 embrio akan ditanam kembali ke rahim si calon ibu. Hal ini membedakannya dengan konsep inseminasi dimana proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh manusia.
 
Berdasarkan laporan IA-IVF tahun 2017, dari sejumlah 9.122 siklus bayi tabung yang dilakukan pada tahun 2017 di Indonesia, terdapat 2.467 siklus yang menghasilkan kehamilan. Persentasi kehamilan yang terbesar terdapat pada usia < 35 tahun, yaitu sebesar 17.46%, disusul dengan kehamilan pada usia 35-37 tahun (6.01%), usia 38-40 tahun (3.49%), 41-42 tahun (1.16%), dan yang paling rendah pada usia >42 tahun (1%).
 
Saat ini, biaya program bayi tabung masih relatif mahal, sehingga tidak terjangkau oleh sebagian pasutri yang menginginkannya. Berangkat dari hal inilah kemudian dikembangkan teknik SMART-IVF. Prinsipnyaini adalah penemuan serangkaian prosedur pelayanan bayi tabung yang tidak hanya mutakhir, namun cost-effective bagi pasien, serta ditunjang dengan fasilitas yang berteknologi tinggi dan berkualitas.
 
Dalam acara temu media yang berlangsung pada Selasa (18/12), dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG(K), MSc mengatakan bahwa teknik Smart IVF, prosesnya tidak sederhana. Sama seperti proses program bayi tabung lainnya, pasien harus melewati 8 tahapan, yaitu pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur, penyuntikan obat penekan hormon, pengambilan sel telur, pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio, serta tahap menunggu hasil.
 
Program Bayi tabung pintar atau SMART IVF memiliki beberapa keunggulan yang diperlukan dalam klinik bayi tabung, seperti: SDM dengan kompetensi tinggi, tersedianya teknologi dan metode IVF terdepan, adanya laboratorium penunjang seperti laboratorium embriologi serta jaringan kerja (network) yang luas.
 
Pada kesempatan yang sama dr. Fachry Achmad, MPH, Direktur PT Ingin Anak salah satu pelopor penyedia layanan bayi tabung berbiaya terjangkau di Indonesia menjelaskan bahwa SMART IVF bisa menjadi solusi bagi pasutri yang menginginkan program bayi tabung dengan biaya yang lebih terjangkau. Saat ini, program SMART IVF ditawarkan dengan harga sekitar Rp38 juta. (f)

Baca Juga: 

Kehilangan Semangat Hidup Karena Belum Dikaruniai Anak
Ingin Mencoba Program Bayi Tabung? Baca Ini
Metode Hidrotubasi untuk Kehamilan


 
 

Faunda Liswijayanti


Topic

#bayitabung, #infertilitas, #kesehatanreproduksi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?