Health & Diet
Persoalan Obat dalam JKN

25 Apr 2016


Foto: Stocksnap.io

Obat merupakan komponen penting dalam layanan kesehatan. Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan, obat menjadi salah satu yang paling dikeluhkan oleh masyarakat sebagai pengguna. Dalam acara diskusi public bertajuk  Acces to Medicine, Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, mencoba mencari akar permasalahan terkait obat dalam pelayanan BPJS Kesehatan.
           
Cita-cita mulia JKN yang menginginkan semua penduduk mendapatkan akses obat sesuai kebutuhan, terlepas dari kondisi ekonomi dan tempat tinggalnya terkadang terbentur oleh kendala, salah satunya adalah adanya distorsi antara kebutuhan dan keinginan. “Pasien sering meminta obat tertentu, padahal kebutuhan obat tidak bisa ditentukan oleh pasien. Di sisi lain dokter pun sering memiliki ‘selera’ sendiri dalam menentukan obat,”ujar Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr., PH, ketua Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, FKM UI.
           
Saat diberikan obat generik, pasien sering keberatan, karena menganggap generik sebagai obat yang berkualitas rendah, sementara obat paten dipersepsikan sebagai obat ber-merek dengan kualitas lebih baik. Akibatnya ada keraguan pasien terhadap obat yang diberikan. “Perlu diluruskan, obat paten adalah obat yang masih dalam hak monopoli penemunya hingga 20 than. Sementara obat generik adalah nama molekul  atau INN (International Non-Priorietary Name),” jelas Prof. Hasbullah. Jadi bukan berarti kualitasnya rendah

Yang menarik, ternyata dalam diskusi ternyata ditemukan bahwa soal obat tak hanya dikeluhkan oleh masyarakat, tapi juga fasilitas kesehatan, maupun oleh BPJS Kesehatan dan industri farmasi. Puskesmas dan rumah sakit sebagai penyelenggara, memiliki masalah saat sediaan obat yang diperlukan untuk pasien ternyata tidak terdaftar dalam Fornas maupun e-catalog, daftar obat bagi peserta BPJS kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Sementara BPJS kesehatan juga memiliki kendala dalam pembayaran kepada rumah sakit karena harga obat yang belum tercantum. Masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?