Health & Diet
Penyebab Masalah Sendi dan Tulang, Benarkah Akibat Kelebihan Berat Badan?

3 Sep 2016


Foto: Fotosearch

Para ahli sudah lama menemukan, indeks massa tubuh yang tinggi sebagai salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif pada sendi, terutama osteoarthritis pada lutut. (Baca: Gangguan Sendi Lengan)
           
“Berat badan yang berlebihan akan memberi beban berlebihan pula pada sendi dan tulang, sehingga mempercepat ausnya tulang rawan sebagai bantalan sendi, membuat peradangan dan nyeri. Sindrom  metabolisme juga erat hubungannya dengan rheumatoid arthritis, ” ujar dr. Dante S. Herbuwono, SpPD-KEMD, Ph.D, Divisi Metabolik Endokrin Depatemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.  
           
Selain itu, kelebihan berat badan memicu terjadinya low backpain, yaitu nyeri yang terasa pada daerah punggung bagian bawah (lumbar). Bukan hanya nyeri, jika dibiarkan dan makin parah, lower backpain bisa menyebabkan penderitanya tak bisa duduk dan berdiri.

Banyak faktor bisa memicu low backpain, antara lain kurang gerak dan olahraga. Tanpa pernah dilatih, otot di sekitar tulang belakang, menjadi kaku dan lemah. Padahal gerakan kita sehari-hari selalu membebani dan memaksa tulang belakang bekerja keras. Namun perhatikan juga postur Anda saat bergerak agar tak membuat beban pada tulang belakang  makin besar. Misalnya, saat mengangkat barang atau mengambil barang yang lebih rendah posisinya dari tubuh, apalagi jika barang itu berat.
 
Tip Mencegah:
  • Perbaiki postur tubuh saat mengangkat barang. Rendahkan tubuh dengan menekuk lutut dan gunakan kekuatan kaki, ketimbang menekuk tubuh ke depan.
  • Lakukan latihan yang menguatkan otot di sekitar perut dan punggung, untuk membantu menopang berat badan.
  • Jaga berat badan ideal, batasi penggunaan sepatu tinggi, dan hindari olahraga high impact, terutama jika lutut Anda bermasalah.

Baca juga: 
Waspadai, Kelelahan Bisa Menjadi Gejala Gangguan Organ Hati


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?