Health & Diet
Pentingnya Cek Potensi Kanker Meski Anda Tergolong Sehat

12 Aug 2017


Foto: Pixabay
 

Sebanyak 20-30 persen kanker pada manusia disebabkan oleh infeksi mikrobia.”
 


Dr. Klauipsorn P. Suddhibhaga

 
Fakta di atas diungkapkan oleh Dr. Klauipsorn P. Suddhibhaga, pendiri Femto Lab©, laboratorium DNA yang beroperasi di Bangkok, Thailand. Alasan di atas pula yang mendasari serangkaian penelitian intensif yang dilakukan olehnya bersama Femto Lab©. Salah satunya, penelitian Plasma DNA, sebuah upaya terobosan medis deteksi kanker dengan pendekatan personal, yaitu DNA. Screening ini tidak hanya menjadi upaya preventif, tapi juga terapi bagi individu sehat maupun pasien kanker.
 
“Kita harus tahu dan mengenal DNA kita sebelum penyakit menyerang tubuh,” tegas Dr. Klauipsorn saat membawakan presentasinya, Gene/DNA/Cell Testing di acara seminar Thailand: Paradise of Longevity, di Centara Grand & Bangkok Convention Centre, Bangkok, Thailand, Jumat (11/08). Acara ini merupakan bagian dari Amazing Thailand Health and Wellness Tourism Showcase 2017.
 
Melalui Molecular Screening, ia dan timnya bisa menemukan mutasi somatik (somatik adalah populasi sel yang terpisah dari sel normal). Melalui tahapan ini mereka bisa mendeteksi bermutasinya DNA TP53 atau RNA HER2 yang berpotensi berubah menjadi sel kanker.
 
Teknologi molecular screening yang dilakukan di tataran sel berukuran femto, atau lebih kecil dari nanno, memungkinkan identifikasi terjadinya mutasi somatik pada indvidu yang sehat, atau belum terdeteksi terserang kanker. 
 
Hebatnya lagi, metode ini bisa dilakukan tanpa melakukan pengambilan contoh jaringan melalui biopsi yang cukup menyakitkan! Keberadaan mutasi somatik bisa ditemukan di banyak organ, seperti hati, perut, paru-paru.
 
Dr. Klauipsorn mengatakan bahwa gaya hidup yang tidak sehat dan paparan radikal bebas membuat tubuh kita mengalami mutasi somatik setiap harinya. Rata-rata ada 1 di antara 1.000.000 sel. Apabila semakin banyak, seperti 1 dalam 100.000 sel, maka potensi tumbuhnya sel kanker makin tinggi.
 
“Mutasi somatik ini sifatnya bisa disembuhkan. Apalagi jika jumlahnya masih sedikit. Anda bisa membantu tubuh untuk menekan dan menghilangkannya. Obat itu ada dalam tubuh kita sendiri,” ungkap Dr. Klauipsorn kepada femina, dalam wawancara terpisah.
 
Ia menerangkan, bahwa tidak seperti gen yang diwariskan orang tua kepada anak, sel somatik merupakan mutasi somatik, artinya mutasi pada populasi sel yang terpisah dari sel normal. Melalui terapi khusus peningkatan sistem imun tubuh dan perbaikan gaya hidup, olah raga teratur, diet sesuai kebutuhan tubuh dengan mempertimbangkan alergi atau ketidaksesuaian jenis makanan dengan susunan biokimia tubuh, maka pertumbuhan mutasi somatik ini bisa ditekan bahkan dihilangkan.
 
Terobosan yang dilakukan oleh Femto Lab© ini merupakan yang pertama di Asia. Pada tahun 2011 Femto Lab© mendapat penghargaan “The Most Interesting Technology for Investment Award” dari The National Science and Technology Development Agency (NSTDA) Kementerian Ilmu dan Pengetahuan Thailand. (f)
 
Baca juga:
Berjemur Memiliki Banyak Manfaat, Mulai dari Cegah Osteoporosis hingga Autoimun
Wanita dan Anak di Asia Masih Kekurangan Zat Besi Penyebab Anemia
Inilah Gejala Awal Kanker Lidah yang Perlu Anda Waspadai
 


Topic

#kanker, #teskesehatan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?