Health & Diet
Memperbaiki Penampilan Gigi dengan Metode Crown & Bridges

28 Jul 2016


Foto: Fotosearch
Sebuah senyum sama uniknya dengan pemiliknya. Sekali pun demikian, bila kondisi senyum, terutama gigi, kita tampak tidak beraturan, sering timbul sedikit rasa minder. Untungnya, kemajuan teknologi, telah mengembangkan dental aesthetic.
            Sesuai namanya, dental aesthetic terkait erat perawatan keindahan visual dari gigi, demi kebutuhan kecantikan penampilan seseorang, disamping mengembalikan fungsi gigi tersebut tentunya. Perawatan dental aesthetic bisa ditemukan pada klinik-klinik gigi.
            Menurut drg. Novandyta Hapsari, Sp. KG, endodontist dari Ultimo Aesthetic & Dental Center, dental aesthetic artinya mempercantik tampilan pada gigi dan gusi tanpa menambahkan sesuatu. Dilakukan dengan merapikan posisi, tampilan, dan harmonisasi pada rahang. Sedangkan, bila menambahkan sesuatu, disebut sebagai kosmetik gigi. Berbagai dental aesthetic disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya pada mulut kita.
            “Jadi, apabila kita menginginkan salah satu dari dental aesthetic tersebut, belum tentu langsung dikabulkan dokter gigi. Dilihat juga kebutuhan dan fungsinya nanti,” ungkap Novandyta yang juga menjelaskan beberapa jenis dental aesthetic sebagai berikut:

Crown dan Bridges
Lapisan gigi yang ditutup menggunakan porselen bukan hanya tampak depannya saja, tapi juga keseluruhan gigi (crown).
 
Masalah: Lubang pada gigi yang tidak cukup sekadar ditambal, sudah sangat dalam.. Memperbarui gigi yang telah rusak atau aus. Giginya infeksi dan sedangdirawat saluran akarnya. Warna gigi tidak lagi putih alami. Serta ‘penampilan’ gigi yang tidak beraturan. Misalnya, miring dan pasien tidak mau dipasang kawat, maka menggunakan crown untuk perbaikan posisi.  
 
Cara perbaikan: Gigi diasah secara keseluruhan sehingga menjadi lebih kecil, lalu dipasang porselen yang telah dibentuk sesuai bentuk dan ukuran gigi yang akan diganti. Selain crown, ada bridges, yaitu untuk mengganti ggi yang hilang satu ataupun lebih dengan mengandalkan gigi-gigi disebelahnya sebagai ‘pegangan’,
            Pembuatan bridges menggunakan bahan yang sama dengan crown. Ruginya, bridges mengorbankan gigi-gigi yang belum rusak. Gigi yang jadi ‘pegangan’ tadi mesti diasah juga sehingga ukurannya menjadi kecil dan tidak dapat berfungsi nornal.
 
Perawatan: Crown dan bridges bertahan seumur hidup. Karena itu, tetap harus disikat dan dirawat dengan baik. Rajin cek ke dokter gigi sesuai kebiasaan umum. Bila tidak jaga kesehatan, gigi buatan dapat kropos dan rusak. Hindari mengunyah terlalu kuat dan memakan makanan terlalu panas atau dingin.
 
Harga: Untuk crown saja: ± Rp 5.000.000 per satu gigi. Untuk implan gigi dan crown: ± Rp 20.000.000 per satu gigi.(f)
 
 


Topic

#dentalaesthetic

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?