Foto: Pixabay

Kulit yang lembap dapat melindungi tubuh dan meregenerasi lebih baik. Sebaliknya, kulit kering lebih mudah mengalami infeksi bakteri dan jamur. Berkurangnya asupan cairan saat berpuasa mau tak mau membuat perubahan pada kulit. Namun, bukan berarti Anda pasrah dan membiarkan kulit kering dan kusam. Berikut tip dari dr. Pandu Pradana, SpKK, dari Klinik BAMED Helath Care, Jakarta:

1/ Saat mandi pastikan Anda menggunakan air dalam suhu normal dan tidak kontak dengan air lebih dari lima menit. “Air hangat dan terlalu lama kontak dengan air akan melarutkan minyak di permukaan kulit dan meningkatkan penguapan air di kulit, yang akan membuat kulit lebih kering setelahnya,” jelas dr. Pandu.

2/ Gunakan sabun yang mengandung pelembap saat mandi dan mencuci tangan. Meski bermaksud baik, tapi penggunaan sabun antiseptik sebaiknya hanya saat kulit sangat kotor.

3/ Rajin memakai pelembap. “Waktu terbaik mengaplikasikan pelembap adalah saat kulit masih agak basah, yaitu segera setelah mandi atau wudhu,” saran dr. Pandu.

4/ Gunakan spray wajah. Selain melembapkan, semprotan di wajah akan memberi rasa segar pada kulit di tengah puasa, mengingat Ramadan tahun ini jatuh pada musim kemarau, dengan rata-rata suhu udara di siang hari mencapai 30 derajat Celcius.

5/ Banyak mengonsumsi buah, sayur, dan air putih saat sahur dan berbuka untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Sebaiknya hindari minuman berkafein yang dapat memicu cairan lebih mudah dibuang oleh tubuh dan menimbulkan dehidrasi.

6/ Lakukan perawatan khusus untuk meningkatkan kelembapan dan kekenyalan kulit di klinik kulit, seperti Oxygeneo yang memiliki mekanisme 3 in 1; membuang kulit-kulit mati yang menyebabkan kulit terlihat kusam, memasukkan kandungan aktif yang kaya nutrisi dan oksigenasi untuk mengoptimalkan penyerapan bahan aktif itu, serta radio frekuensi untuk merangsang regenerasi kolagen dan elastin sehingga kulit terlihat kencang dan halus. (f)

Baca juga: