Health & Diet
Hari Tiroid Internasional, Waspadai Gangguan Tiroid

25 May 2016


 Foto: Fotosearch

Tanggal 25 Mei diperingati sebagai Hari Tiroid Internasional, bukan tanpa alasan. Gangguan tiroid masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia dan juga di Indonesia. Minimnya pengetahuan tentang gangguan tiroid adalah salah satu yang menjadi perhatian. Salah satu hasil yang terungkap yang didapat dari survei internasional yang dilakukan Merck melalui perusahaan riset pasar Opinion Health, pada Februari 2016, tingkat pemahaman ibu akan gangguan tiroid pada anak tinggi (84%). Sementara itu, angka pemeriksaan tiroid pada anak masih rendah. Sebagian besar anak belum pernah diperiksa fungsi tiroidnya.

Pekan Kesadaran Tiroid Internasional ke-8 menjadi momentum tepat untuk mengajak masyarakat waspada gangguan tiroid. Bentuk nyata kewaspadaan terhadap tiroid adalah dengan: Kenali, Deteksi Dini, Obati Segera Gangguan Tiroid. Untuk itu Kementerian Kesehatan Republik Indonesia didukung oleh Merck,perusahaan sains dan teknologi terkemuka, mengajak seluruh anggota masyarakat untuk “Waspada Gangguan
Tiroid”.

Gangguan tiroid merupakan penyakit yang mengenai kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher tepat di bawah jakun. Kelenjar ini memproduksi hormon yang dapat mempengaruhi setiap sel, jaringan dan setiap organ tubuh. Hormon tersebut akan membantu tubuh untuk menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya.

Gangguan tiroid dapat menyerang semua individu pada berbagai usia. Gangguan tiroid yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat mempengaruhi kualitas kehidupan sehari-hari dan memiliki dampak psikologis yang memberatkan. Sayangnya, menurut Dr. Imam Subekti, SpPD, KEMD dari Divisi Metabolik Endokrin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, gangguan fungsi tiroid seringkali sulit diidentifikasi karena gejalanya yang mirip dengan penyakit lain.

Gangguan tiroid dapat memiliki berbagai bentuk, yakni gangguan kelainan fungsi hipertiroid (kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid) dan hipotiroid (kelenjar tiroid tidak cukup memproduksi hormon tiroid), kelainan bentuk kelenjar tiroid berupa peradangan, pembesaran kelenjar gondok (struma) atau nodul, bahkan kanker tiroid.

Gangguan tiroid dapat mengakibatkan risiko gangguan kesehatan yang serius pada usia dewasa seperti jantung, osteoporosis, dan infertilitas. Pada ibu hamil, gangguan tiroid bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Anak-anak pun tidak lepas dari risiko terkena gangguan tiroid.

“Pada anak-anak, hormon tiroid berperan penting untuk perkembangan otak dan tumbuh kembang. Gangguan tiroid dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang dan gangguan perilaku pada anak-anak, “ujar dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp(A)K, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Gangguan kelenjar tiroid bisa terjadi sejak lahir (Hipotiroid Kongenital) dan dapat mengakibatkan kelainan retardasi mental pada bayi baru lahir. Diharapkan dengan pemahaman dan kewaspadaan yang cukup, masyarakat akan mampu mengenali, melakukan diagnosa dini dan mendapatkan pengobatan segera untuk mengatasi gangguan tiroid. (f)
 
 
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?