Health & Diet
Di Balik Kata Tidak, Ada Peluang Lain

25 Apr 2017


Foto: Fotosearch

Penolakan memang terasa menyakitkan. Mulai dari ditolak oleh gebetan hingga ditolak setelah kita melakukan beberapa kali tahap wawancara. Namun, jangan pernah beranggap dunia berakhir begitu mendengar kata "tidak". Kita masih bisa, kok, mengubah “tidak” menjadi “ya” asalkan melakukan persiapan sebelumnya. Menurut psikologi Nessi Purnomo, kita bisa menyebutnya sebagai antisipasi sehingga kita bisa selalu melihat sesuatu yang positif di balik setiap kejadian yang tidak menyenangkan.

“Untuk setiap kata ‘tidak’, kita harus cari tahu dulu mengapa? Untuk mendapatkan jawabannya memang harus merenung. Bisa juga, sih, bertanya kepada orang lain dan harus cukup rendah hati untuk menerima input serta mengubah perilaku. Setelah mengubah cara pikir untuk melihat peluang, selanjutnya susun antisipasi-antisipasi supaya kata ‘tidak’ berubah menjadi ‘ya’ suatu hari nanti. Yang harus digarisbawahi adalah kita harus melihat ‘tidak’ secara positif dulu,’ tegas Nessi.

Jadikan penolakan sebagai tantangan dan cambuk untuk maju, bukan hambatan. Jangan lupa membuat target yang realistis—ya, ukur dulu kemampuan sebelum bermimpi!—sebagai bagian dari antisipasi.

“Jika usaha untuk mengubah ‘tidak’ menjadi ‘ya’ ternyata impossible, ya, harus realistis. Kalau tidak realistis, kan, nggak positif juga. Lebih baik lepaskan dan bikin target baru,” saran Nessi. (f)

Baca juga:
Tip Bangkit dari Penolakan
Terlalu Banyak Mengalah Bisa Jadi Penyebab Hubungan Tidak Sehat
Raih Sukses Setelah Ditolak


Topic

#psikologi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?