Health & Diet
Cegah Sakit dengan Terapi Warisan Nabi

13 Jun 2017


Foto: Fotosearch

Metode bekam atau hijamah, pengobatan materi natural lewat asupan makanan dan minuman seperti air zamzam, jintan hitam, bawang putih, dan madu, serta terapi doa adalah beberapa jenis pengobatan yang dipercaya mengacu pada sunah Rasul. Bagaimana penjelasannya?
 
# Bekam
 
Terapi hijamah ini salah satu favorit para pencari kesembuhan. Ada dua macam bekam, versi kering dan basah. “Bekam kering adalah jenis bekam yang tidak mengeluarkan darah,” kata Wiyatno dari Abu Hanif Therapy, sebuah klinik pengobatan alternatif di Jakarta. Bekam jenis ini biasanya diawali dengan memberikan minyak oles di area tertentu di tubuh klien, kemudian dengan alat yang dinamakan kop atau gelas bekam, area tersebut diisap atau disedot. “Manfaatnya sama seperti akupunktur, melancarkan pembuluh darah, merangsang saraf, dan membuat otot-otot di area yang dibekam menjadi lebih relaks,” tambahnya. Selain kop yang terbuat dari fiber, di masa lalu digunakan tanduk hewan sebagai alat cupping.

Lain lagi dengan bekam basah,  dilakukan dengan melukai kulit pasien dengan jarum atau sejenis silet. Caranya hampir sama, area yang akan dibekam diberi minyak oles, kemudian disedot sekitar tiga menit. Fungsi penyedotan sama seperti pada bekam kering, yaitu untuk membuat darah yang dianggap membawa zat-zat yang membuat tubuh sakit, terkumpul di area tersebut, menimbulkan rasa kebal seperti memakai obat bius, sekaligus membuat otot menjadi relaks. Selanjutnya, terapis akan melukai kulit dengan tusukan jarum atau sayatan silet secara tipis dan nyaris tidak terasa. Kop dipasang kembali dan penyedotan darah dimulai. 

Sebuah penelitian berjudul Molecular Aspect of Cupping Therapy: Relationship to Immune Functions in Patients with Chronic HCV Infection, yang ditulis Dr. Saad A Al Saedi, menunjukkan manfaat bekam. Disebutkan, pasien yang menderita hepatitis C mengalami peningkatan fungsi hati setelah melakukan beberapa kali bekam dibandingkan pasien tanpa bekam. Bukan hanya itu, tingkat daya tahan tubuh pasien meningkat, peradangan menurun, dan terjadinya perbaikan pada sistem saraf.

Dalam buku 100 Diseas Treated by Cupping Method, Thomas W. Anderson mengemukakan beberapa kondisi yang bisa mendapat manfaat dari bekam, antara lain hipertensi, hiperkolesterolemia, stroke, parkinson, epilepsi, migrain, asma, beragam penyakit infeksi, insomnia, dan masih banyak lagi. Meski demikian, pendapat ini bukan berdasarkan penelitian medis dan ilmiah. Bekam masih dianggap terapi komplementer. Seperti riset yang dimuat Journal of Traditional and Complementary Medicine tahun 2015, yang menyebutkan, bekam bisa menyembuhkan jerawat hingga manajemen rasa sakit. Meski demikian, akan ada efek samping yang dirasakan pasien yaitu rasa tidak nyaman, infeksi kulit, rasa terbakar, dan lebam.

‘Yang paling sering terjadi adalah keluhan masalah pada kulit,” kata dr. Laeli Andita, Sp.KJ, M.Kes., dari RSUD Cibinong, ”dan masalah lainnya adalah reaksi alergi akibat darah terkumpul di satu tempat.” Karena itu, dibutuhkan konsultasi pada dokter sebelum melakukan bekam.
 
# Jintan Hitam
Jintan hitam atau habbatussauda, mengandung 15 asam amino, alkaloid, dan saponin. Jintan hitam disebut oleh ahli pengobatan kuno Ibnu Sina bermanfaat meningkatkan energi, mengatasi demam, sakit kepala, sakit gigi, meningkatkan kekebalan tubuh, menyembuhkan luka, iritasi kulit, dan bersifat antijamur.

Penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, berjudul “Uji Efektivitas Ekstrak Jintan Hitam (Nigella Sativa) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes”, menunjukkan bahwa  minyak atsiri dalam jintan hitam cukup ampuh untuk menghambat perkembangan dinding sel bakteri streptococcus. Makin tinggi jumlah jintan hitam yang masuk ke dalam tubuh, makin besar efeknya untuk menghambat pertumbuhan streptococcus, meskipun bakteri ini terkenal memiliki resistensi yang tinggi terhadap  antibiotik dan tingkat penyebaran (penularan) yang sangat cepat. Hal inilah yang kemudian membuat banyak produsen obat atau suplemen membuat suplemen berbahan jintan hitam karena khasiatnya tersebut.
 
# Madu
Madu dianggap minuman antibakteri karena memiliki keasaman alami dan kandungan hidrogen peroksida. Mengonsumsi madu secara teratur akan memperkuat sel darah putih yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi masalah infeksi, bakteri atau penyakit lain yang disebabkan oleh virus. Konon, yang terbaik adalah minum madu tiga kali sehari, atau tiga sendok madu diminum di pagi hari, satu jam sebelum makan, untuk proses detoksifikasi dan menurunkan demam. Ini merupakan hasil penelitian Manisha Deb Mandal dan Shymapada Mandal, ahli mikrobiologi dari India, yang dimuat dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine. Penelitian lain mengungkap khasiat madu dalam mempercepat penyembuhan luka, menghambat pertumbuhan bakteri yang mengontaminasi luka.(f)
 


Topic

#pengobatanislami, #puasadanlebaran

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?