Health & Diet
Burnout, Penyakit Yang Menghantui Entrepreneur

17 Sep 2018


Foto: Shutterstock
Sumbangan besar bagi perubahan sosial ekonomi masyarakat dan kebebasan dalam mengatur waktu yang lebih dibanding menjadi pegawai kantoran membuat pekerjaan sebagai entrepreneur sekarang dianggap keren bagi orang zaman now. Namun, di balik keindahan yang tampak di media, karena keberhasilan sebagian para entrepreneur, sesungguhnya ada sisi lain, sebuah sisi gelap yang membayangi kehidupan mereka.
 
Bisnis memang tidak seglamor bayangan orang. Di balik itu, ada banyak detail yang harus dihadapi pebisnis, dan tak jarang mengalami sandungan. Awam biasanya cukup ngeh bahwa stres bisa berdampak pada kesehatan tubuh. Tapi, bagaimana dengan kesehatan jiwa? 
 
Meski kelihatannya tak sibuk di meja kerja, beban pekerjaan dan tanggung jawab seorang entrepreneur beda dengan yang bekerja sebagai karyawan. Seorang entrepreneur, terutama yang bisnisnya masih kecil dan menengah, sedikit banyak harus turun tangan langsung dan menangani bisnisnya. Sehingga, tak jarang seorang entrepreneur kelelahan secara fisik dan mental. “Istilahnya burnout,” ujar dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, psikiater dari RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta.
 
Burnout bisa diartikan sebagai kelelahan emosi terkait kerja, depersonalisasi, dan sebuah perasaan tentang penurunan prestasi. Yang perlu digarisbawahi, orang sering mengecap depresi dengan sembarangan. Padahal, menurut dr. Nova, depresi dan burnout epidemiologinya berbeda.
 
“Gejala-gejala burnout lebih lazim di kalangan dokter daripada entitas diagnosis seperti depresi. Harus diwaspadai terdapat tumpang tindih di antara keduanya dengan risiko depresi meningkat seiring dengan tingkat keparahan burnout,” jelas dokter yang menjadi Ketua Umum Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta ini.
 
Gejala burnout bisa terlihat pada fisik maupun psikologis. Misalnya, kelelahan, insomnia, sulit konsentrasi dan mudah lupa, kehilangan selera makan, mudah marah/sedih, kehilangan minat pada apa yang biasanya disukai, pesimistis terhadap apa pun, tidak ingin bersosialisasi, dan menurunnya produktivitas. Meski sering terjadi, seseorang sering tidak mengetahui apakah dirinya mulai atau sudah dalam keadaan burnout.

Lalu, apa yang harus dilakukan seorang entrepreneur agar tetap sehat? Baca halaman berikut.
 


Topic

#kesehatanjiwa

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?