Foto: Google Indonesia

Google Translate sering dijadikan alat bantu untuk memahami suatu percakapan atau tulisan asing. Masalahnya, penerjemahan sering dilakukan kata per kata. Hasil terjemahan pun sering diragukan validasinya. Namun, sejak bulan November 2016, Google telah menggunakan NMT sebagai sebuah teknologi penerjemah berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk hasil terjemahan yang lebih akurat, natural, dan mudah dimengerti.  Dan, mulai akhir April lalu, Google Translate untuk Bahasa Indonesia telah menggunakan Neural Machine Translation (NMT). Artinya, terjemahan dari  – dan – ke bahasa Indonesia semakin akurat.
 
Saat ini, NMT telah diaplikasikan pada 40 bahasa lain (dari – dan – ke Bahasa Inggris), seperti Korea, Jepang, Cina, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Rusia. Indonesia terpilih juga menggunakan NMT karena dianggap sebagai yang paling aktif di dunia menggunakan Google Translate.
 
“Indonesia adalah salah satu negara  dengan pengguna Google Translate paling aktif di dunia, maka kami sangat senang bisa meluncurkan teknologi ini untuk Bahasa Indonesia. NMT akan membantu memberikan hasil terjemahan yang lebih baik dan natural,” jelas Engineering Director Google Translate, Macduff Hughe, dalam siaran pers  yang diterima femina.
 
Di Indonesia, ada lima hal yang diperhatikan saat menggunakan penerjemah daring, yaitu mudah digunakan, cepat, bisa bekerja antar perangkat, memiliki fitur audio playback untuk mengetahui cara pengucapan, dan tata bahasa (grammar).  Dengan menggunakan NMT, diharapkan Google Translate mampu mengakomodasi pengguna Indonesia.
 
Penggunaan NMT memungkinkan kalimat dilihat secara keseluruhan, tidak lagi kata per kata. Selain itu, NMT membuat penerjemahan dilakukan dengan konteks yang lebih luas, sehingga hasil penerjemahan sesuai dengan isi kalimat pada bahasa asalnya serta menggunakan tata bahasa yang tepat.
 
Pembaruan ini sudah bisa digunakan di Google Translate, baik melalui aplikasi Android dan iOS atau  desktop (translate.google.com).(f)