Foto: AYU
Bisa icip-icip makanan dari nama baru bukan satu-satunya tujuan di balik partisipasi 10 foodpreneur ini. Apresiasi dan pengakuan inilah yang menjadi titik cerah bagi makanan Nusantara yang kian tergempur hidangan barat dan tergilas waktu. Injeksi semangat bagi generasi muda, sejalan dengan misi sosial Bango dalam melestarikan warisan kuliner Nusantara.
Seleksi yang diawali dari uji rasa hidangan 40 start-up telah disaring menjadi 20 besar, melibatkan penilaian dari chef Degan Septoadji , penggiat kuliner lokal Arie Parikesit, dan pakar pengembangan hubungan kreatif Harjono Sukarno. "Penilaiannya meliputi autentisitas, komitmen, semangat, business plan, keamanan pangan, hingga pemanfaatan digital dalam kemajuan usaha start up," ucap Arie, tentang para pelaku di bawah usia 45 tahun ini. Mereka yang masuk dalam 20 besar juga dianugerahi penghargaan "Duta Regenerasi Kuliner Nusantara".
Dua puluh nama ini nantinya mengerucut menjadi 10 yang terfavorit untuk mendapatkan panggung partisipasinya di FJB 2017. Voting dilakukan melalui kanal www.bango.co.id. Di kick-off yang digelar Selasa (7 /3) lalu, Sate Klathak Mas Tanto (Bandung), Tapong Minis (Jakarta), dan Bakso Boedjangan (Jakarta), mengajak awak media untuk menikmati sajiannya.
FJB tahun ini mendapat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Bekraf RI) sebagai bentuk kolaborasi pihak pemerintah dan swasta dalam memajukan kuliner lokal di tingkat nasional maupun dunia. "Bango berharap dapat bergandengan lebih erat dengan Bekraf RI dalam waktu mendatang untuk memperkaya ilmu start up, membentuk networking, sharing dengan mentor. Semuanya demi memantapkan produk dan model bisnis kuliner Indonesia," ujar Hernie Raharja, Foods Director PT Unilever Indonesia Tbk. (f)
Baca juga:
Lomba Resep Kreatif Mi Instan, Anda Bisa Ikutan!
Ada 20 Menu Baru Nam Nam Noodle Bar Wajib Coba
Ingin Sukses di Bisnis Kuliner? Kuasai 4 Hal Ini
Topic
#FJB2017, #FestivalJajananBango