Untuk ke-9 kalinya Festival Keuken digelar di Bandung, Minggu, 5 Agustus lalu. Kali ini tema yang diusung adalah Delighful Discoveries. Tema ini dipilih untuk mendorong minat masyarakat, agar aktif dalam menjelajahi sudut-sudut Bandung yang kental dengan nilai historis.
 

Acara yang merupakan kolaborasi berbagai pemasak, penulis kuliner, pegiat di sektor peternakan dan pertanian, hingga komunitas kuliner pun tumpah ruah dalam event yang digelar di lapangan Yonkav, Bandung itu. Suasana makin meriah berkat kelihaian panitia meramu musik dan open air cinema untuk menghidupkan suasana. 
 

Beberapa nama penggiat kuliner yang hadir pun turut menyelipkan berbagai misi dalam penampilan mereka. Ada Dwipuspita Pangastuti (@herbsays.id) yang membawa tren gaya bersantap sehat dan terjangkau di kota Bandung, Rahung Nasution yang mengangkat peran petani Batak dalam mempopulerkan andaliman dalam sajian Naniura, hingga Komunitas Masak Akhir Pekan yang menggiatkan kegiatan memasak dan bersantap bersama, guna menjaga nilai empati di masyarakat. Hadir juga penggiat kuliner lain seperti Norman Ismail yang mengangkat masakan Priyangan dan Dimas Putra, yang membawa resep Satai Buntel Penida khas Jawa Tengah.

Femina tak ketinggalan ikut ambil bagian dalam festival ini. Trifitria Nuragustina, selaku Head of Food Content Femina Group menjadi salah satu host dalam sesi bincang-bincang mengenai kuliner masak terkini, dengan diselingi sesi demo memasak yang bertempat di Gastronomy Pavilion.
 

Diawali eksibisi cerita sejarah dari JJ Rizal, Gastronomy Pavilion yang bertindak sebagaik kitchen stage juga dimeriahkan oleh peternakan mini, stan sayur GreGonic, hingga aktivitas mengayam alat saji di stan Studio Dapur. Para blacksmith dari komunitas Pijar Menempa turut dihadirkan untuk mempertontonkan aksi membuat pisau dapur.